Komunitas Entrepreneur Perempuan (KEP Salimah) Untuk Kemandirian Finansial Perempuan

by -2553 Views

Menghidupkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) pada masyarakat akan membawa dampak positif terhadap kemandirian finansial mereka . Berwirausaha merupakan upaya yang akan membawa keberkahan bagi kehidupan bermasyarakat melalui indikasi kemakmurannya. Sosiolog David Mc Clelland menyatakan bahwa suatu negara akan dapat menjadi sejahtera manakala jumlah pengusahanya mencapai 2 persen dari total pendduduknya. Sementara jumlah entrepreneur di Indonesia saat ini masih sangat sedikit yaitu 0,18% dari jumlah penduduk. Bandingkan dengan Singapura yang memiliki 7,2% pengusaha dan USA 12,5% dari jumlah penduduknya.

Kita menghadapi realita saat ini bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Indeks pembangunan manusia (IPM) atau human development index (HDI)Indonesia kembali merosot dari peringkat 104 di tahun 2010 menjadi peringkat 124 dari 189 negara di tahun 2011 di bawah Palestina, Thailand, Filiphina bahkan Vietnam. Hal itu disebabkan kemiskinan yang masih membelit sebagian besar penduduk Indonesia yang berakibat pada rendahnya kondisi ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

Walaupun itu semua merupakan indikasi fisik, namun kefakiranan disabdakan oleh Rosul dapat mendekatkan pada kekafiran.Itulah musibah yang terjadi di negeri kita, kemiskinan melingkupi faktor fisik maupun moral dan spiritual, secara menyeluruh melemahkan kualitas manusia Indonesia. Namun kita harus tetap optimis dan bersemangat untuk meningkatkan kualitas bangsa kita dengan sungguh-sungguh melahirkan para entrepreneur yang gigih.Masih terbuka peluang yang sangat luas untuk mengisi kekurangan jumlah entrepreuner di Indonesia. Jika kita hitung penduduk Indonesia dengan jumlah 320 juta, idealnya jumlah entrepreneurnya adalah 2% atau 6,4 juta, saat ini baru ada sekitar 0,18% atau 576.000 orang. Jadi masih dibutuhkan 1,82% atau 5.824.000 orang entrepreneur baru di Indonesia.

Salimah sebagai ormas perempuan yang memiliki kepedulian terhadap peningkatan kualitas perempuan, keluarga dan anak Indonesia, sangat berkepentingan untuk mendorong lahirnya perempuan-perempuan produktif yang dapat memanfaatkan potensi dirinya secara optimal bagi kebaikan diri, keluarga dan masyarakatnya.Perempuan yang produktif adalah perempuan yang memililki keyakinan, pikiran, perasaan dan sikap positif dalam berbagai situasi yang dihadapinya.

Salimah bercita-cita untuk menghadirkan entrepreneur muslimah yang handal agar dapat menjadi penerus perjuangan Ibunda Khodijah Al Kubro yang begitu mulia dalam mendukung dakwah dengan segala yang dimiliki termasuk harta yang berlimpah hasil berwirausaha . Namun menjadi seorang entrepreneur sukses tidak membuat Ibunda Khodijah kehilangan fitrahnya untuk tetap dapat bersungguh sungguh pula menjadi isteri sekaligus ibu yang baik bagi suami dana anak-anaknya. Hal tersebut beliau atur sedemikian rupa dengan cerdas dan bijaksana.Karena sebelum pernikahan dengan Nabi Muhammad SAW pun, beliau telah banyak mendelegasikan tugas-tugas perniagaan kepada staf-stafnya. Jelas bagi kita para muslimah, bahwa konteks pemberdayaan ekonomi perempuan yang kita usung tetap dalam paradigma untuk meningkatkan kualitas keluarga.

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Salimah dilakukan melalui tiga program yaitu pembinaan kewirausahaan, pendirian Koperasi Syari’ah Serba Usaha Salimah (KOSSUMA) dan pendirian KJKS Nasional Salimah. Pembinaan keterampilan berwirausaha melalui pelatihan dan pendampingan serta pembentukan Komunitas Entrepreneur Perempuan (KEP Salimah).Peresmian KEP Salimah diselenggarakan pada tgl 19 Juni dihadiri oleh 600 perempuan pelaku usaha.Berkumpul pada komunitas ini perempuan-perempuan yang memiliki minat di dunia kewirausahaan, baik dari usaha kecil dan menengah, pengusaha pemula maupun yang telah sukses.Mereka saling berbagi pengalaman, berbagi semangat dan sama-sama mendaptkan penguatan dari pakar entrepreneur.

Dalam kesempatan launching tersebut diberikan bantuan bergulir kepada dua kelompok pemberdayaan ekonomi perempuan yang dihimpun Salimah dari sesama pengusaha perempuan yang sukses.Juga disalurkan 10 gerobak bakso yang diberikan kepada 10 keluarga penyandang masalah kerawanan sosial (PMKS) yang berasal dari majelis taklim binaan Salimah di salah satu perusahaan.Salimah juga berupaya untuk mengakses dana yang ada di kementrian Sosial bagi anggota KEP Salimah tersebut.Salah satu amanah kerjasama dengan Kementrian Sosial Republik Indonesia adalah membantu program Usaha Ekonomi Produktif (UEP). UEP adalah bentuk Usaha Ekonomi Produktif di tingkat individu di masyarakat .Ide dasar program Kemensos ini adalah untuk menjembatani tingginya angka pengangguran. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5% diperkirakan tidak cukup menyerap seluruh tenaga kerja yang telah memasuki usia kerja.

Menjelang Romadhon 1433H pada 19 Juli 2012,dana UEP yang telah disalurkan Salimah dari Kementrian Sosial Republik Indonesia kepada yang berhak menerima adalah sebanyak 131 keluarga, dengan nilai nominal Rp. 1.000.000. Sedangkan untuk Kelompok (KUBE) terdiri dari 10 KUBE, masing-masing menerima dana hibah sebesar Rp 20.000.000.Bentuk kegiatan Ekonomi Produktif yang bersifat aplikatif ini memerlukan pendampingan secara terprogram, terencana, dan konsisten. Diharapkan pendampingan yang nantinya akan dilakukan oleh pihak Salimah, akan memberi kontribusi dalam upaya mencegah penyakit sosial, yang berdampak pada pengokohan ekonomi keluarga dan perbaikan generasi.

Leave a Reply