Menjadi Orangtua Bijaksana

by -1980 Views

KOB-3Menjadi Orangtua yang dapat memahami anak dengan baik serta dapat bersikap bijaksana adalah sebuah kebutuhan. Banyak ahli pendidikan anak mengatakan bahwa ketika anak mendapatkan perlakuan baik dari orangtuanya, hal tersebut akan menjadi fondasi yang kokoh bagi kehidupannya kelak.

Namun disayangkan, banyak forum untuk mempelajari keterampilan menjadi orangtua yang baik kerap sulit terjangkau oleh masyarakat umum. Sering forum-forum bermanfaat tersebut harus “ditebus” dengan biaya yang mahal. Sehingga banyak kalangan akhirnya tidak mendapatkan kesempatan berharga untuk belajar lebih dalam tentang parenting skills. Salimah sebagai sahabat kaum ibu yang peduli pada peningkatan kualitas perempuan, keluarga dan anak Indonesia mencoba hadir memberikan solusi. Salimah menghadirkan Komunitas Orangtua Bijaksana (KOB) sebagai sarana orangtua mengembangkan diri menjadi orangtua yang lebih memahami dunia anak dan dapat bersikap bijaksana dalam menghadapinya. Sehingga potensi-potensi yang ada pada  diri anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal dengan baik.

Dengan kegiatan-kegiatan komunitas yang terjangkau oleh masyarakat umum, Salimah berharap untuk berkontribusi nyata mendampingi para orangtua, khususnya para ibu menjalankan tugas mulia mereka.

Diantaranya kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Komunitas Orangtua Bijaksana (KOB) Salimah adalah Pelatihan Parenting skill pada Kamis, 21 Maret 2013 di Aula Kalibata Jakarta Selatan dengan menghadirkan nara sumber ibu Dra. Ery Soekresno, Psi, M.Sc dan ibu Nurul Hidayati.S.S, MBA

Hampir 500 perempuan yang peduli pada pengasuhan anak menghadiri acara Pelatihan Parenting skill tersebut. Kehadiran mereka membuktikan para perempuan khususnya kaum ibu sangat peduli pengasuhan anak  dan mereka haus ilmu untuk menjadikan dirinya orangtua yang memahami pertumbuhan perkembangan anak-anaknya.

Ibu Dra. Ery Soekresno, Psi, M.Sc  memaparkan tentang  “Lebih Jauh Memahami Perkembangan Anak Anda”. Peserta sangat antusias karena ibu Ery bukan hanya memaparkan teori namun juga aplikasinya  berupa contoh-contoh tingkah polah anak sesuai tahap perkembangannya serta keterampilan emosi yang harus dimiliki anak sesuai usianya.

Setiap keterampilan berkembang sesual dengan waktunya, tapi satu keterampilan dibangun dari keterampilan sebelumnya. Misalnya anak pernah belajar memahami dan mengenali perasaannya sendiri, dan secara bertahap belajar untuk menghubungkan dan mengasosiasikan nama perasaan dengan perasaannya, belajar  bahwa orang lain juga punya perasaan dan mulai berempati dengan perasaan orang lain. Dengan bertambahnya usia, anak belajar memanajemeni perasaannya, mengatasi rasa cemas, takut, sedih atau frustrasi dan belajar menunda pemuasan segera dalam rangka mendapatkan apa yang diinginkannya.

Orangtua yang memahami tahapan perkembangan anak akan menjadi orangtua yang bijaksana yang mampu mengoptimalkan perkembangan karakter dan kecerdasan anaknya. Materi lengkapnya dapat lihat di sini .

Narasumber kedua adalah ketua umum PP Salimah ibu Nurul Hidayati.S.S, MBA memaparkan pentingnya menghadirkan fungsi Asah, Asih dan Asuh dalam keluarga sebagai fondasi yang kokoh bagi kehidupan anak agar anak dapat tumbuh menjadi generasi masa depan yang berkualitas .

Leave a Reply