Amanah dari Isra mi’raj

by -4463 Views

isra-miraj

Perjalanan Isro’ dan Mi’roj Rasulullah Muhammad SAW adalah perjalanan yang agung dan luar biasa, sebagai muslim kita wajib mengimaninya. Kita simak yu bagaimana kronologis peristiwa tersebut berdasarkan sumber Al Qur’an dan Sunnah Nabi.

Kondisi Fisik dan Transportasi

Hadist yag diriwayatkan oleh BUKHARI – Hadist no. 3598 :
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita kepada mereka tentang malam perjalanan Isra’:
“Ketika aku berada di al Hathim” -atau beliau menyebutkan di al Hijir- dalam keadaan berbaring, tiba-tiba seseorang datang lalu membelah”.
Qatadah berkata; Dan aku juga mendengar dia berkata: “lalu dia membelah apa yang ada diantara ini dan ini”.
Aku bertanya kepada Al Jarud yang saat itu ada di sampingku; “Apa maksudnya?”. Dia berkata; “dari lubang leher dada hingga bawah perut” dan aku mendengar dia berkata; “dari atas dadanya sampai tempat tumbuhnya rambut kemaluan.”lalu laki-laki itu mengeluarkan kalbuku (hati), kemudian dibawakan kepadaku sebuah baskom terbuat dari emas yang dipenuhi dengan iman, lalu dia mencuci hatiku kemudian diisinya dengan iman dan diulanginya. Kemudian aku didatangkan seekor hewan tunggangan berwarna putih yang lebih kecil dari pada baghal namun lebih besar dibanding keledai.”
Al Jarud berkata kepadanya; “Apakah itu yang dinamakan al Buraq, wahai Abu Hamzah?”.
Anas menjawab; “Ya. Al Buraq itu meletakan langkah kakinya pada pandangan mata yang terjauh”.”Lalu aku menungganginya

Perjalanan bersama Jibril & Pertemuan dgn para Nabi di setiap Langit

Kemudian aku berangkat bersama Jibril ‘alaihis salam hingga sampai di langit dunia. Lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya;
“Siapakah ini”. Jibril menjawab; “Jibril”.
Ditanyakan lagi; “Siapa orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab; “Muhammad”.
Ditanyakan lagi; “Apakah dia telah diutus?”. Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang”. Maka pintu dibuka dan setelah melewatinya aku berjumpa Adam ‘alaihis salam.
Jibril AS berkata: “Ini adalah bapakmu, Adam as. Berilah salam kepadanya”. Maka aku memberi salam kepadanya dan Adam ‘alaihis salam membalas salamku lalu dia berkata: “Selamat datang anak yang shalih dan nabi yang shalih”.

Kemudian aku dibawa naik ke langit kedua, lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya; “Siapakah ini”.
Jibril menjawab; “Jibril”. Ditanyakan lagi; “Siapa orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab; “Muhammad”.
Ditanyakan lagi; “Apakah dia telah diutus?”. Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang”. Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku berjumpa dengan Yahya dan ‘Isa ‘alaihimas salam, keduanya adalah anak dari satu bibi.
Jibril berkata; “Ini adalah Yahya dan ‘Isa, berilah salam kepada keduanya.” Maka aku memberi salam kepada keduanya dan keduanya membalas salamku lalu keduanya berkata; “Selamat datang saudara yang shalih dan nabi yang shalih”.

Kemudian aku dibawa naik ke langit ketiga lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya; “Siapakah ini”. Jibril menjawab; “Jibril”.
Ditanyakan lagi; “Siapa orang yang bersamamu?”.
Jibril menjawab; “Muhammad”.
Ditanyakan lagi; “Apakah dia telah diutus?”.
Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang”. Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku berjumpa dengan Yusuf ‘alaihis salam.
Jibril berkata; “Ini adalah Yusuf. Berilah salam kepadanya”.
Maka aku memberi salam kepadanya dan Yusuf membalas salamku lalu berkata; “Selamat datang saudara yang shalih dan nabi yang shalih”.

Kemudian aku dibawa naik ke langit keempat lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya; “Siapakah ini”. Jibril menjawab; “Jibril”.
Ditanyakan lagi; “Siapa orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab; “Muhammad”. Ditanyakan lagi; “Apakah dia telah diutus?”.
Jibril menjawab; “Ya”. Maka dikatakan; “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang”. Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku berjumpa dengan Idris ‘alaihis salam.
Jibril berkata; “Ini adalah Idris, berilah salam kepadanya”.
Maka aku memberi salam kepadanya dan Idris membalas salamku lalu berkata; “Selamat datang saudar yang shalih dan nabi yang shalih”.

Kemudian aku dibawa naik ke langit kelima lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya; “Siapakah ini”.
Jibril menjawab; “Jibril”. Ditanyakan lagi; “Siapa orang yang bersamamu?”.
Jibril menjawab; “Muhammad”. Ditanyakan lagi; “Apakah dia telah diutus?”.
Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang”. Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku bertemu dengan Harun ‘alaihis salam.
Jibril berkata; “Ini adalah Harun. Berilah salam kepadanya”.
Maka aku memberi salam kepadanya dan Harun membalas salamku lalu berkata; “Selamat datang saudara yang shalih dan nabi yang shalih”.

Kemudian aku dibawa naik ke langit keempat lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya; “Siapakah ini”. Jibril menjawab; “Jibril”.
Ditanyakan lagi; “Siapa orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab; “Muhammad”.
Ditanyakan lagi; “Apakah dia telah diutus?”. Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang”. Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku mendapatkan Musa ‘alaihis salam.
Jibril berkata; “Ini adalah Musa. Berilah salam kepadanya”.
Maka aku memberi salam kepadanya dan Musa membalas salamku lalu berkata; “Selamat datang saudara yang shalih dan nabi yang shalih”.
Ketika aku sudah selesai, tiba-tiba dia menangis. Lalu ditanyakan; “Mengapa kamu menangis?”. Musa menjawab; “Aku menangis karena anak ini diutus setelah aku namun orang yang masuk surga dari ummatnya lebih banyak dari orang yang masuk surga dari ummatku”.

Kemudian aku dibawa naik ke langit ketujuh lalu Jibril meminta dibukakan pintu langit kemudian dia ditanya; “Siapakah ini”. Jibril menjawab; “Jibril”.
Ditanyakan lagi; “Siapa orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab; “Muhammad”.
Ditanyakan lagi; “Apakah dia telah diutus?”. Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang datang”. Maka pintu dibuka dan setelah aku melewatinya, aku mendapatkan Ibrahim ‘alaihis salam. Jibril berkata; “Ini adalah bapakmu. Berilah salam kepadanya”.
Maka aku memberi salam kepadanya dan Ibrahim membalas salamku lalu berkata; “Selamat datang anak yang shalih dan nabi yang shalih”.

Menembus Lokasi Diatas Langit

I. Sidratul Muntaha & Amanah Palestina serta kota Islam sepanjang sungai Nil dan Efrat

Kemudian Sidratul Muntaha diangkat/dinampakkan kepadaku yang ternyata buahnya seperti tempayan daerah Hajar dengan daunnya laksana telinga-telinga gajah. Jibril ‘alaihis salam berkata; “Ini adalah Sidratul Muntaha.” Ternyata di dasarnya ada empat sungai, dua sungai Bathin dan dua sungai Zhahir”. Aku bertanya: “Apakah ini wahai Jibril?”. Jibril menjawab; “adapun dua sungai Bathian adalah dua sungai yang berada di surge, sedangkan dua sungai Zhahir adalah an Nail dan eufrat”.

II. Baitul Makmur & Amanah kembali pada fitrah

Kemudian aku diangkat ke Baitul Ma’mur, lalu aku diberi satu gelas berisi khamer, satu gelas berisi susu dan satu gelas lagi berisi madu. Aku mengambil gelas yang berisi susu. Maka Jibril berkata; “Ini merupakan fithrah yang kamu dan ummatmu berada di atasnya”.

III. Perintah 5 waktu sholat

Kemudian diwajibkan bagiku shalat lima puluh kali dalam setiap hari. Aku pun kembali dan lewat di hadapan Musa ‘alaihis salam.
Musa bertanya; “Apa yang telah diperintahkan kepadamu?”.
Aku menjawab: “Aku diperintahkan shalat lima puluh kali setiap hari”.
Musa berkata; “Sesungguhnya ummatmu tidak akan sanggup melaksanakan lima puluh kali shalat dalam sehari, dan aku, demi Allah, telah mencoba menerapkannya kepada manusia sebelum kamu, dan aku juga telah berusaha keras membenahi Bani Isra’il dengan sungguh-sungguh. Maka kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu”.
Maka aku kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh shalat, lalu aku kembali menemui Musa. Maka Musa berkata sebagaimana yang dikatakan sebelumnya, lalu aku kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh shalat, lalu aku kembali menemui Musa. Maka Musa berkata sebagaimana yang dikatakan sebelumnya, lalu aku kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh shalat, lalu aku kembali menemui Musa. Maka Musa berkata sebagaimana yang dikatakan sebelunya. Aku pun kembali, dan aku di perintah dengan sepuluh kali shalat setiap hari. Lalu aku kembali dan Musa kembali berkata seperti sebelumnya. Aku pun kembali, dan akhirnya aku diperintahkan dengan lima kali shalat dalam sehari.
Aku kembali kepada Musa dan dia berkata; “Apa yang diperintahkan kepadamu?”. Aku jawab: “Aku diperintahkan dengan lima kali shalat dalam sehari”.
Musa berkata; “Sesungguhnya ummatmu tidak akan sanggup melaksanakan lima kali shalat dalam sehari, dan sesungguhnya aku, telah mencoba menerapkannya kepada manusia sebelum kamu, dan aku juga telah berusaha keras membenahi Bani Isra’il dengan sungguh-sungguh. Maka kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu”.
Beliau berkata: “Aku telah banyak memohon (keringanan) kepada Rabbku hingga aku malu. Tetapi aku telah ridla dan menerimanya”. Ketika aku telah selesai, terdengar suara orang yang berseru: “Sungguh Aku telah memberikan keputusan kewajiban-Ku dan Aku telah ringankan untuk hamba-hamba-Ku”.

�Pesan kontemporer saat Isra Miraj

1. Lafadz Subhanallah bisa diucapkan untuk sesuatu yang mengagumkan, seperti halnya lafaddz Maa Syaa Allah

2. Bani Israil dimuliakan dengan sebab Isra ‘ (perjalanan malam nabi Yaqub dan anak2 nya dari palestina-mesir dizaman nabi Yusuf di Mesir). Maka Rasulullah lebih mulia dengan keajaiban Isra miraj

3. Isra merupakan tapak tilas ke 3 kota suci Bani ismail dan Bani Israil yaitu Thaibah (Madinah), Thursina (bukit Sinai) dan baitullah (Betlehem)

4. Isra miraj wujud bukti Rasulullah adalah penutup & Pewaris kenabian dari Adam as, para anbiya dari garis Ishak as (Bani Israil) dan garis dari Ismail as

5. Mengenang Isra miraj merupakan solidaritas kepedulian terhadap kondisi umat Islam sepanjang Nil dan Efrat

6. Sepanjang sungai Nil dan Efrat adalah tanah milik kaum muslimin dan akan menjadi saksi pertempuran hak dan batil sampai akhir zaman

7. Palestina menjadi saksi akan Datang & terbunuhnya Dajjal oleh nabi Isa di pintu ludd masjidil Aqsho.

8. Palestina menjadi saksi akan serbuannya yajuj dan majuj dan terbunuhnya mereka di puncak gunung palestina.

9. Idul Fitri merupakan hadiah bagi umat Nabi Muhamad atas taqdir yang dipilih Rasul saat meminum susu di Baitul makmur.

Hj. Nur Hamidah, Lc, MA
Dept. Dakwah PP Salimah