Pelajaran Finansial dari Nabi Yusuf AS – Cikal bakal GEN Salimah

by -1705 Views

Sekilas Perjalanan Nabi Yusuf AS yang Berbuah Penyelamatan Ekonomi Umat Tercenung-menung membayangkan lika-liku hidup lelaki gagah perkasa itu. Yusuf mengalami begitu banyak cobaan di masa lalunya, yang mungkin bagi ukuran psikologi kita hari ini dapat menjadi pembenaran untuk berperilaku menyimpang.

Pertama saat masih menjadi bocah kecil, Sibling Rivalry (persaingan antar saudara) di dalam keluarganya teramat parah, dengki kakak-kakak Yusuf AS pada dirinya begitu tinggi. Kebencian pada adik sendiri melahirkan rencana yang amat jahat.

Kedua, Yusuf mengalami percobaan pembunuhan yang amat sadis. Dilempar ke dalam sumur menjelang senja. Bayangkan, sosok mungil itu direnggut dari orangtua yang menyayanginya. Terluka, sendirian, sempit, gelap, dan sunyi. Pengalaman seperti ini amat memicu trauma.

Ketiga, Yusuf menjadi korban Human Traficcing (perdagangan manusia). Kafilah niaga yang tak sengaja menemukannya ketika mengulur timba ke dalam sumur bersegera menjualnya dengan harga murah.

Keempat, Yusuf mengalami Sexual Abuse (kekerasan seksual) dari orang yang amat dihormatinya. Nyonya rumah muda yang cantik itu mengurungnya di ruang tertutup, menggodanya dan menarik bajunya hingga robek. Lalu ketika sang tuan pulang, wanita itu bertipu daya dan memfitnahnya.

Kelima, Yusuf mengalami Sexual Harassment (perundungan seksual) ketika dengan niat balas dendam atas pergunjingan para wanita bangsawan padanya, istri pejabat yang menggodanya itu menghimpun perjamuan, memaksa sang bujang tampil dengan pesonanya di tengah mereka.
Para tamu wanita itu mengiris jari-jarinya dan meminta melakukan sesuatu. Lalu sang bujang berkata, “Duhai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada melakukan apa yang mereka inginkan.”

Keenam, kriminalisasi. Yusuf harus hidup di penjara bukan karena kesalahannya.

Ketujuh, pengkhianatan kawan yang tak menyampaikan pesannya bahwa ada dirinya di penjara yang menuntut keadilan.

Jika sampai di sini saja cerita perih tentang sang pemuda itu, bukankah cukup alasan baginya untuk merasa bahwa hidupnya hancur, untuk menyimpam dendam lalu kemudian membalas dendam. Tetapi itu tak dilakukan olehnya.

Pemuda ganteng itu memang menakjubkan. Beliau tampil untuk menjadi penyelamat negeri dari paceklik mematikan. Dia tampil menanggung amanah yang tak sanggup dipikul orang lain. Dia mampu mengampuni semua yang pernah berlaku buruk dan menjadi sebab segala jatuh bangun dan seak seok hidupnya.

Pemuda itu merangkul sebelas bintang, bulan, dan matahari kedalam pelukannya.
Fase inilah peran Nabi Yusuf mulai terlihat berawal dari mimpi sang Raja.

(QS 12:47-49)
Yusuf berkata, “supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit yang kamu makan.
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.”

Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya GEN Salimah. Mengajak kepada gerakan :

IMG-20160305-WA0000

1.PRODUKTIF
·Memiliki usaha dari produk halal, thayyib, dan lokal. Optimalisasi pekarangan dengan tanaman produktif, mengelola sampah menjadi barang bernilai ekonomis melalui bank sampah

2.MENABUNG
Menabung minimal Rp.10.000,- baik di Kossuma Primer di tingkat Kabupaten maupun di KSPPS di tingkat pusat Salimah.

3.HEMAT
·Menghemat penggunaan listrik dan air
·Tidak mubazir makanan.

4.BELANJA
Belanja produk-produk salimah minimal 2 item setiap bulan.

5.INVESTASI
Membeli saham PT SPC, melakukan pembiayaan di Kossuma dan KSPPS.

Salimah hadir di tengah masyarakat Indonesia sebagai salah satu problem solver. Salimah memiliki visi besar menjadi
ormas perempuan yang kokoh dan dinamis dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga Indonesia.

Salah satu cara Salimah dalam berkontribusi mengentaskan permasalahan ekonomi negara adalah dengan menargetkan program 1500 pengusaha dan berupaya membuka lapangan kerja bagi 30.000 pengangguran di negeri ini. Kami yakin dengan membentuk kemandirian masyarakat terutama perempuannya, negeri ini bisa terentaskan dari jerat kemiskinan yang tengah melanda.

Ir. Etty Pratiknyowati

Ketua Dept. Ekonomi PP Salimah