PD Salimah Kabupaten Bandung Menggelar Forum Silaturahim Majelis Taklim dan Bakti Sosial Ramadhan

by -3436 Views

Bandung – Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Kabupaten Bandung mengadakan kegiatan Forum Silaturahim (FORSIL) Majelis taklim dan Bakti Sosial Ramadhan pada hari Ahad,  27/5/2018 atau bertepatan dengan11 Ramadhan 1439 H, di Masjid RSUD Al Ihsan Baleendah Kabupaten Bandung.  Acara ini mengangkat tema “Pesan Cinta Untuk Muslimah”.

Acara FORSIL Majelis Taklim merupakan salah satu kegiatan rutin dari PD Salimah Kab. Bandung yang dilaksanakan satu tahun sekali di setiap Bulan Ramadhan. Pada kepengurusan Salimah periode 2016-2021, telah mengadakan dua kali FORSIL dilaksanakan di tempat yang berdeda-beda. FORSIL yang pertama dilaksanakan pada bulan Ramadhan 1438 H dan dipusatkan di salah satu Pimpinan Cabang (PC), PC Cicalengka. Sedangkan Ramadhan tahun ini FORSIL dilaksanakan di wilayah PC Baleendah. Insya Allah tahun depan akan dilaksanakan di wilayah PC Soreang. Demikian yang disampaikan Ketua Panita kegiatan yaitu Ibu Dra. Hj. Aam Marhamah yang juga merupakan ketua Departemen Dakwah PD Salimah Kab.Bandung.

FORSIL kali ini terdiri dari beberapa rangkaian acara, yaitu Tabligh akbar, Pembagian Paket Sembako Dhuafa, Pasar Murah Sembako dan Pakaian Layak Pakai, Launching Literasi Salimah dan Salimah Cake. Serta ada penggalangan dana untuk saudara-saudara kita di Palestina bekerjasama dengan KNRP kabupaten Bandung.

Peserta yang hadir pada acara ini kurang lebih 500 orang jamaah majelis taklim, perwakilan dari 14 PC Salimah yang ada di Kabupaten Bandung. Hadir pula perwakilan beberapa tokoh dari Ormas-ormas Perempuan diantaranya PERSISTRI, Mujahidah FPI, Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia(APDL), dan Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI).

Acara Tabligh akbar mengawali rangkaian kegiatan FORSIL kali ini. Ada dua pembicara yang diundang untuk memberikan pesan-pesan cintanya kepada para muslimah yang hadir pada acara ini. Ibu Dra. Hj. Ani Rukmini M.I.Kom (Ketua PW Salimah Jabar) dan Ibu Dipl. Ing. Hj.Diah Nurwitasari M.I.Pol. Kedua pembicara ini menyampaikan pesan cinta untuk muslimah, mustami yang hadir pada acara tersebut. Ibu Ani memberikan pesan bahwa tangga berislam itu memiliki 3 tingkatan yaitu afiliasi, partisipasi, dan kontribusi. Tahap afiliasi merupakan tahap dimana seseorang memahami Islam dan keimanan serta beramal soleh hanya untuk dirinya sendiri. Tahap Partisipasi, seseorang dengan pemahaman keimanan dan kesolihannya mendorong dirinya untuk ikut berperan serta dalam perbaikan-perbaikan ummat. Sedangkan Pada tahap kontribusi seseorang yang sudah berafiliasi, berpartisipasi dengan keimanan dan kesholihannya semakin kuat berkembang sehingga dia menjadi kuat dan terus menjadi penggerak dan pelopor kebangkitan-kebangkitan ummat sehingga diraihlah gelar kehormatan tertinggi yaitu khaira ummah. Ibu Ani mengajak agar setiap muslimah bisa menjaga jati dirinya sebagai hamba Allah. Gelar kehormatan tertinggi yang disematkan Allah kepada manusia adalah khoiro ummah. Agar gelar itu dapat diraih, maka seorang perempuan muslimah harus mempunyai visi kedepan untuk membangun ummat, mempunyai visi untuk meraih surga, menjadi pelopor kebaikan dan terus menguatkan ketakwaan kepada Allah swt. Dalam kesempatan yang sama, pembicara kedua Ibu Diah pun memberikan pesannya yang intinya mengajak para muslimah untuk memahami perannya. Menurutnya ada 3 peran muslimah yang harus dipahami agar hidupnya menjadi berarti. Yang pertama yaitu peran sebagai hamba Allah.  Kedua, yaitu peran sebagai anggota keluarga, yang ke tiga yaitu peran sebagai makhluk sosial. Ketiga peran ini saling berkaitan harus muncul pada diri seorang perempuan muslimah bahwa sebagai hamba Allah. Ia harus tahu apa yang diinginkan Allah dari diri kita.

Sebagai anggota keluarga ia harus bisa menwujudkan ketaatannya kepada Allah dengan melakukan peran sebaik-baiknya menjadi anak, istri dan kelak menjadi orang tua. Sedangkan peran sebagai makhluk sosial seorang perempuan muslimah harus menyadari bahwa dalam hidupnya dia membutuhkan bantuan orang lain. Di sinilah bekal ketakwaan kepada Allah, keberhasilan dalam mengelola keluarga, harus ditularkan dalam bentuk peran amar ma’ruf nahi munkar. Inilah peran mulia dari seorang perempuan muslimah. Pada intinya, baik ibu Ani maupun Ibu Diah berpesan agar muslimah tidak hanya sibuk menjalankan peran sebagai hamba Allah dan berperan dalam keluarga saja tapi bagaimana agar setiap muslimah bisa menjadi pelopor, penggerak utama dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar di tengah-tengah masyarakat.

Yang tidak kalah menarik, salah satu tokoh yang diundang pada acara tersebut meminta izin kepada panitia agar diperbolehkan meminta izin kepada ibu Ani selaku pembicara pertama. Beliau adalah ibu Ida Susanti tokoh dari PPMI, ingin menyumbangkan salah satu keahliannya dalam bercerita. Ibu Ani pun dengan senang hati memberikan izin. Dan tampillah Ibu Ida di depan para muslimah menampilkan keahliannya. Di ujung penampilannya, ibu Ida berpesan, “para orang tua agar membiasakan bercerita kepada putra-putrinya terutama yang masih balita. Karena lewat bercerita orang tua bisa menanamkan nilai-nilai kebaikan secara menarik tanpa terkesan menggurui atau memaksakan. Dengan bercerita pula akan menumbuhkan ikatan kasih sayang yang lebih erat antara ibu dan anak.”

Acara tabligh akbar diakhiri dengan pemberian beberapa doorprize untuk peserta dan pemberian kenang-kenangan kepada para tokoh undangan.

Pada kesempatan ini juga diluncurkan Literasi Muslimah dan Salimah Cake. Kemudian diakhiri dengan pembagian 300 paket sembako dhuafa dan pasar murah sembako serta pakaian layak pakai. Alhamdulillah para dhuafa penerima sembako merasa senang dengan adanya acara ini.

Kami ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu donatur yang telah mendonasikan hartanya sehingga pembagian paket sembako dhuafa gratis bisa terlaksana dengan baik. Juga kepada mitra pendukung acara yang lain yaitu Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) yang telah ikut memeriahkan acara ini.

Semoga Allah membalas seluruh amal baik bapak/ibu Saudara/saudari dengan balasan yang baik dan berlimpah. Jazakumullahu khairan katsiiro.

(Humas/RA)