Peduli Orangtua Pada Pendidikan Anak

by -2198 Views

Melihat potret negeri yang masih buram, terpuruk hampir di semua sektor, anak-anak negeri tidak terurus, prestasi anak bangsa yang tidak dipedulikan, karya anak bangsa yang terpendam dan mandul, keserakahan banyak oknum, hukum yang belum berpihak pada kerakyatan dan belum peduli pada kejelataan. Padahal kehidupan negeri ini telah ditopang dengan karunia sangat besar dari Yang Mahapencipta dan Mahapemberi, sehingga menjadi negeri yang dijuluki, ‘gemah ripah loh jinawi’.

Keperihan hati dan kekecewaan yang mengaduk pikiran, menyesakkan dada dan memerihkan mata, semoga cukup menjadi kenyataan hari ini, menjelang kemerdekaan yang sudah melewati 72 tahun berlalu.

Untuk keluar dari realitas ini membutuhkan sebuah perenungan mendalam sebagai media untuk berbuat dan berkarya. Hari ini penduduk negara terbesar keempat di dunia ini masih tertekan, teraniaya dan seakan dibungkam untuk tidak bersuara. Tapi hati nurani ini tidak bisa berdiam, merindukan perubahan akan masa depan. Meski mata ini tidak bisa lagi menatap, namun bayangan masa depan negeri ini dipimpin dan diisi oleh generasi Indonesia yang cerdas akal, bersih nurani, penuh dedikasi dan matang dalam bersikap dan berbuat bagi keamanan, kemakmuran, kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

Al Qur’an sebagai kitab suci yang memberikan petunjuk kepada hamba-Nya yang beriman, mengajarkan bahwa sebuah perubahan negeri bermula dari kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya. Di tengah kekecewaan Muhammad SAW saat mendapat luka karena perilaku kekerasan dan pengusiran Penduduk Thaif, namun terbersit harapan dalam diri Beliau akan keturunan mereka sebagai orang-orang yang beriman kepada Allah Ta’ala dan sejarah telah membuktikannya.

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam telah mencontohkan, seraya berdo’a, Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdo’a, “Wahai Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman, jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.” (Qs. Ibrahim: 35).

Anak adalah aset bangsa, jumlahnya sepertiga dari penduduk negeri ini. Anak kandung negeri ini akan membuka harapan bagi perbaikan negeri ini. Memperbaiki kualitas generasi bermula dari kepedulian setiap orang tua dan keluarga terhadap pendidikan putera-puterinya. Bukti kepedulian Al Qur’an terhadap anak dan bisa menjadi penyemangat bagi orang tua telah memuat 32 ayat yang berbicara tentang anak, dilihat dari satu akar kata, ‘dzurriyah’. Belum dari kata ‘abna’, awlad yang menggambarkan tentang anak, keturunan, generasi dan masa depan sebuah umat, bangsa dan negara.

Sejarah telah membuktikan kepedulian para utusan Allah Ta’ala, manusia pilihan yang pantas menjadi contoh sepanjang zaman. Bahkan bapak para nabi, Ibrahim ‘alaihissalam telah menunjukkan kepeduliaan begitu besar terhadap anak. Beliau banyak mengajarkan do’a yang banyak melibatkan anak. Saat tadabbur sampai pada Surat Al Baqarah ayat 128, “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang-orang yang berserah diri kepada-Mu dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu….”.
Ayat ini mengajak orang tua mendidik anak dengan visi membangun umat, masa depan bangsa dan negara. Anak, sebuah amanah besar dan tidak akan tergantikan. Anak adalah kebahagiaan keluarga di dunia dan menjadi simpanan terbaik bagi masa depan akhiratnya.

Siti Faizah