Salimah Kabupaten Belitung Timur Sampaikan Pesan Ketahanan Keluarga

by -2918 Views

Angka pengajuan perceraian di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) cukup tinggi. Sejak Januari hingga Agustus 2017 tercatat sebanyak 600 perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Tanjungpandan. Dari jumlah tersebut, hanya 10% yang bisa rujuk kembali. Berbagai faktor menjadi penyebab pasangan menggugat cerai yakni masalah ekonomi, selingkuh dan lama ditinggal pasangannya.

Atas dasar hal tersebut Pimpinan Daerah (PD) Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kabupaten Belitung Timur menyelenggarakan Seminar Ketahanan Keluarga  dengan tema “Merajut Cinta Hingga Ke Syurga, Sabtu (17/3). Narasumbernya adalah Ustadzah Mimin Aminah, Pendiri Lembaga Pelatihan Dan Konsultasi Keluarga Cahaya Islam juga penulis buku SMARTLOVE dari Kota Bandung Jawa Barat. Kegiatan bertempat di Aula SMA Perguruan Islam Belitung (PERGIB), Jl. Wisma Ria 2 Desa Lalang Manggar Kabupaten: Kab. Belitung Timur

Salimah Kabupaten Belitung Timur sendiri sebagai anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Belitung Timur yang berdiri sejak 8 Maret 2006, dikenal masyarakat sebagai organisasi wanita yang ikut berperan aktif dan peduli terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Belitung Timur, diantaranya, kajian keislaman untuk muslimah dan Remaja, Pelatihan Baca Tulis Qur’an untuk anak-anak dan lansia, Komunitas Orangtua Bijak dan sebagainya.

Dalam sambutannya, Ketua PD Salimah Kabupaten Belitung Timur, Susi Yudia Dewi, S.Ag, menyampaikan bahwa Pernikahan yang menjadi pintu gerbang dalam pembangunan keluarga merupakan sesuatu yang amat penting. Kalimat dalam aqad nikah yang begitu mudah dan ringan diucapkan sebenarnya memiliki konsekuensi dan tanggungjawab yang sangat berat, inilah kadangkala yang tidak disadari oleh orang yang melakukan pernikahan, bahkan bisa jadi mendapatkan seseorang sebagai suami atau isterinya merupakan target utama dari pernikahan, padahal sebenarnya hal itu hanya target antara karena selanjutnya adalah bagaimana dari pernikahan itu terwujud rumah tangga yang baik, melahirkan generasi yang baik dan memberi manfaat kebaikan bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara.Oleh karena itu, terwujudnya ketahanan keluarga menjadi sesuatu yang amat penting agar perjalanan keluarga bisa berlangsung sebagaimana yang diharapkan, baik harapan orang yang berusaha membangun kehidupan keluarga, keluarga besarnya maupun masyarakat sekitarnya.

Wakil Bupati Belitung Timur, Drs. Burhanudin yang akrab disapa Aan ini dalam sambutannya untuk membuka acara seminar ini menyampaikan bahwa tingginya kasus pengajuan perceraian di Belitung Timur ini salah satunya disebabkan oleh lemahnya pengetahuan ilmu agama hingga terjadi perselisihan di rumah tangga dan berakhir perceraian di Pengadilan Agama.

Hadir dalam kegiatan tersebut lebih dari tiga ratus orang peserta dari tujuh kecamatan se-Kabupaten Belitung Timur. Kegiatan yang dimulai jam 08.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB diikuti dengan sangat antusias oleh peserta terbukti dengan peserta tidak hanya dari kalangan wanita (ibu-ibu) saja tapi juga dihadiri oleh kalangan pria dan banyaknya pertanyaan seputar keluarga dan pernikahan.

Dalam materinya, Ustadzah Mimin Aminah atau yang biasa dipanggil ummi Mimin, menyampaikan bahwa sebuah konflik rumah tanggga itu terjadi akibat adanya perbedaan di antara pasangan. Baik menyangkut pandangan, perilaku, sikap atau gaya hidup. Bila semua permasalahan itu tidak dikomunikasikan dengan baik, atau setidaknya dikonsultasikan pada ahlinya, maka perbedaan itu semakin runcing dan kian rentan konflik. “Kunci utamanya memang ada pada komunikasi dan jangan alergi dalam menghadapi konflik,” pesan Mimin.

Memang tak dipungkiri, banyak kasus pasangan berkonflik dengan mencari jalan keluar yang salah. Seperti curhat pada lawan jenis; sahabat, teman kantor, chatting di ruang maya dan lainnya. Di sisi lain, suami pun membiarkan istrinya untuk pergi mencari solusinya sendiri. Ini menyebabkan pasangan tersebut akhirnya berselingkuh karena ketidakmampuan menyelesaikan konflik dalam rumah tangga.

Solusinya adalah jalinlah komunikasi. Namun, pada keluarga selingkuh itu, komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik. Masing-masing asyik sendiri. Di sinilah perlunya pihak ketiga untuk menengahi konflik yang terjadi. Dan yang terpenting adalah adanya komitmen dan kerja keras untuk membina keluarga.

Acara diakhiri dengan pembagian doorprize dari sponsor yaitu HPAI/HNI herbal, BabyGShop, dan Yayasan Cerdas Belitung Timur serta hadiah utama berupa paket Umroh dari Savana Tour dan Travel. (RR)