Membangun Keluarga Qur’ani

by -3093 Views

Ibu yang kuat akan melahirkan generasi yang hebat. Namun jika Ibu yang tidak dapat melaksanakan perannya dengan baik, maka akan sulit membangun generasi yang hebat, yang takwa dan beriman. Bahkan Ibu tersebut justru dapat mengantarkan anaknya kedalam neraka. Na’udzubillahi mindzalik.

Mengapa seorang Ibu harus menyiapkan generasi yang Qurani :karena Al Qur’an adalah Rahmat Allah yang paling mulia, karena itulah Allah mengajarkan Al Qur’an kepada manusia. Allah berfirman ” Ar Rohman ( Allah zat yang Maha Penyayang ) . Telah mengajarkan Al Qur’an ” ( Arrohman : 1 – 2 )

Karena itulah anak yang cinta Al-Qur’an adalah anak yang mampu meneladani Rosulullaah Sholallahu’alaihi Wassalam. Karena Akhlak Rosulullaah adalah Akhlak Al-Qur’an.

Karena Al Qur’an adalah hidayah. Petunjuk bagi hidup. Maka Allah titipkan anak pada kita sebagai berkah Allah dan maka ajarkan anak kita dengan Al Qur’an agar hidupnya selalu lurus.

Karena itulah orang tua yang memahami pentingnya Al Qur’an bagi kehidupan anak berusaha menjadikan anak2nya cinta Al Qur’an : cinta membacanya, cinta memahami isinya, cinta menghafal dan mengulang2nya, cinta mengamalkan nya dan kelak cinta untuk mengajarkan dan berdakwah kepada Al Qur’an

Karena itu wahai kaum ibu buatlah anak mencintai Al Qur’an.Buat lah anak Cinta untuk mengamalkan isi Al Qur’an. Dan memdakwahkan nya dalam kehidupan sehari2..

Itulah bekal yang terbaik bagi anak adalah Al Qur’an. Karena Al Qur’anakan menuntunnya untuk selamat dan sukses didunia dan diakhirat. Allah SWT berfirman:

ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS. 2 : 2)

Rasulullah bersabda : ” Sesungguhnya Allah mengangkat suatu kaum ( beberapa derajat ) ( karena komitmen dengan ) Al Qur’an, dan menyia2kan kaum lainnya ( karena meninggalkan ) Al Qur’an “.

Konsep Anak Bagi Keluarga Muslim

Anak sebagai Rahmat

Surat Al-Qasas Ayat 9

‎وَقَالَتِ امْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِي وَلَكَ ۖ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰ أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Dan berkatalah isteri Fir’aun: “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak”, sedang mereka tiada menyadari.

Anak adalah keberkahan yang di berikan oleh Allah.

Surat Hud Ayat 73

‎قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۖ رَحْمَتُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ ۚ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”.

Anak sebagai Rezeki

Allah berfirman:

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al An’am [6]: 151)

Anak sebagai investasi Dunia dan Akhirat.

‎Rasulullah bersabda :

“Jika seorang anak Adam mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang berdoa untuknya.” (HR Muslim)

Anak sebagai Sedekah Jariyah.

karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.

KIAT MEMBANGUN JIWA QUR’ANI PADA ANAK

  • Menjadikan visi dan misi keluarga:  Membentuk Generasi Qurani.
  • Memahami keutamaan Al Qur’an
  • Keteladanan dari kedua orang tua.
  • Menjadikan Rumah sebagai Lingkungan Qur’ani
  • Banyak berdoa
  • Membentuk kecintaan anak pada Al Qur’andengan :
    Memberikan motivasi:
    – Cerita tentang ulama- ulama besar yang hafal Al Qur’an
    – Cerita tentang anak-anak hebat yang hafal Al Qur’an
    – Cerita tentang hasil penelitian kecerdasan bisa dibentuk dengan
    kecintaan pada Al Qur’an
    – Menjelaskan tentang keutamaan Al Qur’an.
    – Menjelaskan tentang keutamaan pencinta Al Qur’an
    –  Saat berprestasi memberi hadiah yang terkait dengan Al Qur’an
    – Terpenuhinya hak-hak Al Qur’andi dalam Rumah. Menjadikan Al
    Qur’an yang paling banyak didengar oleh anak.
  • Mendekatkan anak pada lingkungan Al Qur’an diluar Rumah.
  • Membelikan buku-buku terkait mu’jizat Al Qur’ansesuai perkembangannya.
  • Banyak memperdengarkan Al Qur’an
  • Mengajarkan membaca Al Qur’an sejak balita.
  • Berguru kepada ahli Al Qur’an
  • Memiliki jadwal yang tetap untuk belajar membaca Al Qur’an
  • Disiplin dengan jadwal.
  • Saat jadwal Al Qur’an, hedaknya bisa fokus
  • Dipersahabatkan dengan anak yang gemar membaca Al Qur’an
  • Dijauhkan dari maksiat.
  • Setiap ada peningkatan diberi apresiasi /hadiah
  • Diajak Berziyarah ke pesantren/ lembaga quran
  • Mengkondisikan kesiapan belajar di pesantren.
  • Menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung

Problem orang tua dan anak:

  • Minimnya lingkungan yang qurani
  • Minimnya keteladanan
  • Tidak serius,
  • Tidak fokus
  • Tidak disiplin
  • Banyak main
  • Orang tua terlalu sibuk
  • Salah persepsi tentang Al Qur’an
  • Terlalu lengket dengan gadenganet
  • Bukan visi dan misi keluarga

Solusi Problem orang tua dan anak:

  • Menyamakan dan menyepakati visi dan misi
  • Melakukan ikhtiyar dengan mengaplikasikan kiat-kiat diatas
  • Menghindari problem
  • Mewujudkan keteladanan dan lingkungan yang Qur’ani
  • Mendidik dengan cara yang Islami

Wallahu A’lam Bishowab
Semoga bermanfaat
Ustdzah Aan Rohanah