Tin dan Zaitun

by -1957 Views

Siti Faizah
(Ketum PP Salimah)

Banyak orang di Indonesia yang mengkonsumsi minyak zaitun, baik untuk pengobatan, kecantikan dan masakan. Namun melihat pohon tin dan zaitun bagi saya merupakan yang pertama kali. Tepatnya ketika melewati perbatasan antara Turki Selatan dengan Suriah, yakni Syam dan Baitul Maqdis sebagai tempat kedua buah tersebut banyak sekali ditemui.
Saat pesawat Turkish Airlines mendarat sekitar pukul 12.30 di Bandara Hatay Havalimani, Turki Selatan cuaca sangat panas. Saat itulah pikiran tertuju tatkala memandang bukit yang dipenuhi dengan Pohon Tin dan Zaitun. Hati ini berdecak kagum dengan Keadilan Allah Ta’ala, Tuhan Pemelihara seluruh makhluk, “Ya Robb… Engkau telah cukupkan bagian dari Pemeliharaan-Mu dengan menumbuhkan Buah Tin dan Zaitun di Bumi Syam dan Baitul Maqdis.”

Pohon Zaitun disebutkan dalam sebuah Hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Makanlah buah zaitun dan berminyaklah dengannya, karena sesungguhnya ia adalah dari pohon yang berkah” ( HR. Al Baihaqi dan Ibnu Majah)

Rasa ingin tahu menjadi terobati ketika kembali ke tanah air dan membuka kembali Tafsir Al Munir, tepatnya Surat At Tiin yang berada di urutan yang ke-95 dalam al Qur’anul Karim. Surat yang diturunkan setelah Surat al Buruj ini diawali dengan sumpah Allah Ta’ala dengan kedua buah, Tin dan Zaitun. Keduanya mempunyai kebaikan dan keberkahan serta kemanfaatan. Buah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, memiliki banyak sekali kandungan nutrisi dan gizi yang sangat berkhasiat dalam mengobati berbagai jenis penyakit.
Tin adalah buah terbaik dan paling unggul, dapat dimakan tanpa sisa. Bisa menjadi makanan pokok dan dapat ditimbun. Menjadi wajar ketika buah ini menjadi sering disajikan dalam hidangan di Turki dan Wilayah Syam serta Baitul Maqdis. Buah yang mengandung nutrisi lembut, cepat dicerna, tidak menumpuk di lambung. Bahkan melembutkan tabiat, menawarkan air liur, membersihkan ginjal, menghilangkan kencing batu serta dapat membuka sumbatan hati dan limpa. Dalam sebuah hadits hasan dari Abu Dzar RA, Rasulullah SAW bersabda bahwa Buah Tin dapat menghentikan penyakit wasir, dan meredakan encok.

Sementara zaitun merupakan buah, rempah-rempah, mempunyai minyak lembut yang banyak manfaatnya. Meski kadang tumbuh tanpa mengandung minyak sama sekali, seperti gunung.
Al Qur’an menyebut sebagai pohon yang diberkahi (QS. An-Nuur : 35),
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Zaitun adalah pohon yang bisa hidup bertahun-tahun dengan warna hijau sebagai ciri khasnya. Tanaman ini konon sudah tumbuh di kawasan Mediterania sejak 8000 tahun silam. Menjadi salah satu tanaman yang paling terkenal di muka bumi karena perjalanan sejarahnya yang panjang. Buah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Buahnya yang masih muda dapat dikonsumsi, baik mentah maupun setelah diawetkan. Sering pula dijadikan sebagai topping pizza dan salad. Sedangkan buah yang sudah tua biasa dijadikan minyak dengan cara diperas kemudian diekstrak.
Pohon zaitun tumbuh di puncak bukit, ia mendapat sinar matahari baik pada waktu matahari terbit maupun ketika akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik. Mahabenar Allah Ta’ala yang telah berfirman dalam QS. Al-An’am Ayat 99
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu berbuah dan menjadi masak. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”