Al Quran merupakan pandua, pedoman bagi orang-orang yang mengaku beriman. Bagaimana agar kita bisa merasakan bahwa itu adalah sesuatu yang menjadi nyata bagi kita, bahwa memang Al Al Quran memberikan panduan kepada kita dalam mengarungi kehidupan ini, mejadi pedoman dalam kita beraktivitas. Beberapa tips yang dapat kita usahakan agar rasa itu tumbuh dan terinternalisasi dalam diri kita,
- Binaul iman bil Quran
Membangun keimanan terhadap Al Quran, di dalam dada manusia
Dimunculkan keimanan mereka yang baca Al Quran. [2:121] Tingginya keimanan dan kerapnya kita membaca Al Quran berbanding lurus. Kalau kita ingin mengukur iman kita sejauh mana kita baca dan berinteraksi dengan alAl Quran Iman ini perlu ditumbuhkan. - Bina tashowur shohih bil Al Quran
Membangun persepsi yang benar tentang Al Quran .
Jika pemahaman hanya baca Al Quran, di moment tertentu maka itulah tashowurnya, tergantung persepsi.
Contoh; Anjing ditaburi uang, beda dengan manusia.
Al Quran itu penting. Al Quran itu segala2nya.
Kenapa kita perlu membaca Al Quran, membacanya saja sudah berpahala. Al Quran kalamullah tidak lapuk, beda dengan mushaf. Kalau kita ingin Allah berbicara dengan kita maka bacalah Al Quran. Kalau kita ingin berbicara dengan Allah maka sholatlah.
Ibnu mas’ud: orang penghafal Al Quran tidak diketahui hafalannya kecuali dalam sholat malamnya. Surat fathir:32, Allah memberi gambaran sikap orang terhadap Al Quran. Orang yang menghafal adalah orang-orang terpilih (dzolim terhadap diri sendiri (pelet, jimat supaya laku warungnya, orang-orang yang ingin hebat sobek Al Quran dan buang di kloset dan buang kotoran di atsnya, baca summum bukmun..supaya tidak dilihat orang), ekonomis praktis (tidak perlu repot-repot baca/hafal, karena berpikir rukun Islam hanya 5, penghapal Al Quran bukan orang biasa, justru kita jadi orang yang luar), orang anyg berlomba-lomba untuk mendekatkan diri pada Allah (dengan izin Allah kita bisa). Kita harus menjadi orang pertama membaca, menghafal, tahajud dll. Orang yg sabiq/pelopor terdepan akan didekatkan oleh Allah. Orang yang segera merespon Al Quran itu adalah karunia yang besar (fadhlul kabir)
Kalau kehilangan dunia itu bukan karunia, kita harus bersikap sepertt orang yang terpilih (isthofaina..)
Contoh, Idol..daftar, audisi, karantina, tampil..seperti ini saja harus melalui proses dan tidak punya nilai..apalagi jika kita memilih jd penghafal Al Quran .
(Ahlul Al Quran, semua binatang berdoa)..sehingga mendapat balasan surga.
Bagaimana Allah memudahkan para penghafal Al Quran. Penghafal Al Quran itu akan dimuliakan orang. Jangan kita membuat diri kita memiliki akhlak buruk. jaga akhlak. - Binaul hamasah bil Al Quran
Semangatnya perlu dibangun harus dibangun dari dalam menghafal.
contoh, Hudzaifah ikut shalat Rasulullah 1 rakaat 5 juz, Albaqoroh, Annisa, Ali imron. Sekali sholat 10 juz, usianya diatas 55 th
Utsman: jika hati bersih tidak akan pernah kenyang dengan Al Quran. 3x dlm sehari
Contoh, Ibnu mubaro,.celupkan kurma ke air biar cepat diminum dan dimakan agar dapat cepat berdekatan dengan Al Quran. - Binau sobar bil Al Quran
Harus dibarengi dengan kesabaran, karena memang berat di mata dan dipantat – maaf (duduk).
Sekali duduk membaca 3 juz, sekali tasmi’ 5 juz
Annahl..jika membaca Al Quran minta perlindungan pada Allah..wa idza qorotal Al Quran fastaidz billah..satu-satunya amalan yang diperintahkan untuk mohon perlindungan pada Allah .
Para sahabat bersabar dengan Al Quran, duduk, baca,
Kesabaran itu harus dibangun.
Ulama: menghafal itu pelan-pelan, sedikit-sedikit dan sampai meresap. Tujuan menghafal, agar selamanya kita bisa bersama Al Quran.
Hj. Sinta Santi Usmandin, Ketua Dept. Dakwah PP Salimah