‘Sesungguhnya orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itulah sebaik baik makhluk”(Q.S. Al-Bayyinah:7)
Mempunyai anak yang memiliki pribadi yang unggul dan sukses dunia akhirat merupakan dambaan setiap orangtua. Orangtua mana yang tidak senang ketika anaknya bisa menjadi orang beriman yang bermanfaat untuk orangtua, keluarga, masayarakat, dan juga agamanya. Perpaduan komprehensif antara kualitas akidah, fisik, moral, emosional, intelektual, sosial yang dimiliki seorang yang beriman merupakan modal untuk menjadikan dirinya generasi yang unggul. Agar hal ini bisa terwujud maka kewajiban orangtua harus memperhatikan pendidikan yang baik dan benar, lurus dan seimbang secara komprehensif untuk anak anaknya.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,” (Qs. At-Tahrim:6) Sebuah sikap yang keliru ketika orangtua menyerahkan seluruh tanggungjawab pendidikan anak hanya pada lembaga-lembaga pendidikan. Orangtua harus memperhatikan pendidikan akidah, akhlak dan tauladan yang sholih. Tidak hanya pendidikan intelektual tetapi juga pendidikan ruhiyah, jasmani, sosial dan juga emosinya sesuai dengan tingkat pertumbuhannya. Mengajarkan prinsip prinsip iman, melatih untuk beribadah kepada Allah SWT, mendidik dengan pendidikan Islam, akhlak yang mulia, melatih menjauhi segala macam perkara yang diharamkan-NYA, segala perilaku yang rusak dan berbahaya. Mengarahkannya untuk olahraga yang bermanfaat, membaca bacaan yang berguna, menjauhkan dari teman-teman dan lingkungan yang buruk. Orangtua harus bisa menjadi contoh yang konkret yang bisa dijadikan acuan untuk anak-anaknya.
Memberikan kebebasan kepada anak dan mempersiapkannya menerima tanggungjawab sesuai dengan usia perkembangannya merupakan hal yang tidak boleh dilupakan oleh orangtua. Anak bukanlah tanah lempung yang bisa dibentuk sesuka hati orang tua, setiap anak memiliki karakter dan keinginan masing-masing. Kewajiban orang tua memberikan mereka kebebasan mengekspresikan ide dan gagasannya dan menggiring mereka bertanggungjawab sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mengawasi supaya tetap berada pada koridor kebaikan.
Hal lain yang tidak kalah penting dalam mempersiapkan anak menjadi unggul adalah mengembangkan kepribadian, bakat, kemampuan akal, dan fisik. Melatih anak untuk menghormati hak dan kepribadian orang lain. Mempersiapkan anak memiliki tanggung jawab terhadap masyarakatnya, menjaga nilai-nilai agama dan kemanusiaan, saling memahami, sikap toleransi dan menjaga kedamaian.
Rasulullah saw bersabda: “ Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya engkau akan menjumpai-NYa ada di depanmu, ingatlah Dia dikala kamu senang, niscaya Dia akan mengingatmu dikala kamu susah. Dan apabila engkau memohon maka mohonlah kepada Allah. Dan jika kamu meminta pertolongan maka mintalah kepada Allah. Telah kering pena seperti yang Allah ciptakan. Jikalau semua makhluk ingin memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu yang Allah belum tetapkan atasmu, niscaya mereka tidak bisa melakukannya. Dan jika mereka ingin mencelakakanmu dengan sesuatu yang Allah belum tetapkan atasmu niscaya mereka tidak akan dapat melakukannya. Dan ketahuilah bahwa shabar terhadap apa yang engkau benci, itu terdapat kebaikan yang banyak. Dan sesungguhnya jalan keluar itu bersama kesulitan. Dan bersama kesulitan ada kemudahan.”(HR.Ahmad).
Kita sebagai orang tua tidak boleh pesimis dalam mendidik anak-anak, yakinlah bahwa Allah swt telah memberikan kita amanah, peluang, potensi dan juga kesempatan menjadikan anak-anak kita menjadi anak anak beriman yang unggul, yang bisa menjadi orang-orang besar yang mengguncang dunia dan mempesonakan setiap orang yang mengenalnya karena kejujuran dan kebaikannya.
Wallahu A’Lam Bisshowwab.(@ers)
Endang Rusmiyati Sumanto
Ketua PW Salimah Bangka Belitung