(Pangkalpinang, 29/11/2016) Kondisi anak pada era digital sekarang ini sangat rawan kekerasan seksual dan pencabulan. Hal tersebut menuntut kepedulian dan kewaspadaan para orang tua agar dapat mengantisipasi secara dini. Paparan ini disampaikan oleh Rusmiyati, S.Pd Ketua Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) Pengurus Pusat Salimah dalam acara Forum Silaturahim Majelis Taklim Pangkalpinang yang diadakan oleh PD Salimah Pangkalpinang di mesjid As Sa’adah Kecamatan Gabek Pangkalpinang. Acara ini dihadiri sekitar 100 org ibu-ibu pengajian majelis taklim kota Pangkalpinang.
Menurut Rusmiyati yang dalam kesehariannya kerapkali membantu menangani korban kekerasan seksual, kebanyakan mereka yang menjadi korban ini sangat minim mendapat perhatian orang tua. “Korban kekerasan seksual yang sering mengadu ke kita itu setelah digali riwayat hidupnya, ternyata sebagian besar mereka kurang perhatian dari orang tua, sehingga anak-anak ini mencari kompensasi kasih sayang dari luar”, imbuhnya. Sementara itu, para predator anak memang mencari sasaran anak-anak yang menginginkan untuk mendapat perhatian yang tidak didapatkan dalam lingkungan keluarga. Di kota-kota besar seperti Jakarta, anak yang masih berusia sekolah dasar pun bahkan sudah melakukan hubungan seksual.
Dijelaskan Rusmiyati bahwa di dalam Al Quran telah dijelaskan Allah SWT tentang lima tipe anak, yaitu:
1. anak sebagai penghibur (QS Al Imron :3)
2. anak sbg cobaan (QS Al Anfal : 28)
3. anak sebagai keturunan yang lemah (QS An Nissa :9)
4.anak sebagai musuh (QS At Taghobun:14)
5. anak sebagai penyejuk mata (QS. Furqon :74)
Anak adalah karunia dari Allah dan amanah yang harus di pertanggungjawabkan di akhirat. Melalui forum silaturahim Majelis Taklim ini, Salimah mengajak para ibu, khususnya yang tergabung dalam majelis taklim dan seluruh masyarakat kota Pangkalpinang pada umumnya, untuk membuka wawasan tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan psikis anak, sehingga anak dapat terhindar dari pergaulan menyimpang.
Humas PD Salimah Pangkalpinang
