12 Kunci Mengasuh Agar Anak Bahagia

by -2111 Views

 

cintai-anak-tanpa-syarat

Tulisan ini diinspirasikan dari salah satu bukunya Diana Loomans dan Julia Godoy. Dalam buku ini banyak kearifan dalam peran kita sebagai orangtua. Bagaimana orangtua mendidik anak merupakan dasar kesehatan anak nomor satu di dunia. Anak-anak yang merasa dicintai orangtuanya ternyata usianya akan lebih panjang dan lebih sehat di usia tuanya dibanding dengan anak yang tidak pernah merasa dicintai orangtuanya. Mari mulai hari ini, kita sama-sama akan mencintai anak kita dengan sepenuh hati kita, dengan tulus, dan tanpa syarat, berikut caranya :

Latih Anak dengan Contoh

Lakukan terlebih dahulu, segala hal yang akan ayah bunda latihkan untuk anak. Anak akan mau melakukannya, jika ia melihat ayah bunda telah melakukannya.

Berikan Waktu Berkualitas Setiap Hari

Penelitian menunjukkan hampir seluruh orangtua hanya menggunakan tiga puluh menit waktu berkualitas setiap pekannya dengan setiap anak. Jika dihitung-hitung, dalam sebulan hanya dua jam, dan setahun hanya dua puluh empat jam waktu berkualitas. Coba ayah bunda bandingkan dengan 8,760 jam pertahunnya dengan dua puluh empat jam saja, apakah cukup? Kebersamaan berkualitas dengan anak ayah bunda kurang dari 1% per tahunnya.

Contohkan Mendengar Aktif

Setiap anak akan sangat menyadari saat ortunya benar-benar mendengarkannya. Anak tahu bahwa ayah bunda benar-benar mendengarkannya dengan sepenuh hati dan sepenuh cinta yang orangtua miliki. Anak tidak akan takut untuk menceritakan apa yang ia khawatirkan atau kebahagiaannya. Anak juga akan memilii keterampilan mendengar aktif. Keterampilan yang sangat berkualitas untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi teman dan komunitas.

Tertawa, Bermain, dan Kasih Sayang

Emosi positif menular. Emosi negatif juga menular. Anak yang bahagia akan memberikan kebahagiaan bagi ortuya. Ortu yang bahagia juga akan memberikan kebahagiaan pada anak-anaknya. Anak-anak yang bahagia adalah anak-anak yang produktif. Bahagia membuat anak dapat berpikir kreatif, kritis, dan strategis.

Berikan Pengakuan & Tunjukkan Penghargaan

Perhatikan kualitas hebat atau kontribusi yang sudah dilakukan anak dan berikan pengakuan yang jujur (bukan pujian). Tunjukkan juga penghargaan atas bantuan yang telah diberikan anak kepada ayah bunda dengan cara mengucakan terimakasih. Perlu juga ayah bunda mengatakan “melihat kamu tumbuh menjadi insan yang peduli pada kesulitan orang lain memberikan banyak inspirasi bagi ibu untuk juga lebih banyak  memperhatikan orang lain dan memberikan bantuan.”

Gunakan Disiplin Positif

Semua anak membutuhkan konsistensi. Hal ini penting agar anak tahu bahwa dengan konsistensi anak dapat memiliki hidup yang seimbang antara istirahat, bekerja, bermain, belajar, makan, dan juga waktu berkualitas dengan ortu atau dengan temannya. Anak perlu dilatih keteraturan (untuk masalah kebersihan, kerapian, dan keindahan); tanggung jawab (menyelesaikan tugas  dan dapat diayah bundalkan); terorganisir (mampu mengikuti jadwal yang sudah dibuat, daftar, atau rencana sesuai dengan usianya); tepat waktu (datang pas waktunya dan juga dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang sudah disepakati); cerdas emosi (kemampuan untuk mengendalikan moods dan mengungkapkan perasaannya dengan cara tepat); mampu bekerja sama (mampu melihat kelebihan orang lagi dan dapat bersinergi sebagai anggota kelompok); menghargai (memperlakukan semua orang semua umur dengan hormat; sopan, membantu, dan peduli).

Berikan Tempat Bagi Anak Untuk Tumbuh dan Belajar dari Kesalahannya

Semua insan memiliki dua hal yang sama yaitu kapasitas yang tidak terbatas untuk belajar dan kemampuan yang tidak terbatas juga untuk berbuat kesalahan. Kesalahan manusiawi selalu menjadi bagian dari hidup kita. Lihatlah anak dengan kacamata anak bukan kacamata ortu. Selalu berikan kesempatan kedua bagi anak untuk ia dapat memperbaiki kesalahannya. Ia akan belajar dari kesalahannya.

Contohkan Belajar Sepanjang Hayat

Belajar merupakan salah satu alat yang perlu dimilik anak. Belajar memungkinkan anak untuk mendapatkan kemajuan dan memperbaiki, serta mendapatkan pengetahuan dan juga keterampilan yang berguna bagi hidup anak baik untuk masa kini atau masa yang akan datang. Anak yang senang belajar di usia dini akan mendapatkan keuntungan sepanjang hayatnya. Belajar bersama dengan anak merupakan pengalaman yang tidak akan terlupa oleh anak.

Jalankan Hidup Sesuai dengan Nilai-nilai yang Ayah Bunda Anut

Jujur merupakan komoditi yang sangat berharga. Semua dimulai dari kejujuran. Jalankan dan modelkan bagaimana hidup dengan kejujuran. Kembangkan nilai-nilai lain sehingga anak paham bahwa ia harus menjalankan hidupnya sesuai dengan nilai-nilai kebajikan yang telah ditanamkan oleh orangtuanya. Ia akan jalankan hidupnya dengan menyamakan perkataan dan perbuatannya.

Selalu Dalam Kondisi Siap Melayani

Melibatkan anak dalam kegiatan sebagai relawan dan melayani pada usia dini tidak hanya mengajarkan anak menjadi pemurah tapi juga melatih anak untuk menjadi anggota masyarakat yang seimbang dan berkontribusi kepada komunitasnya. Anak-anak akan memiliki keyakinan dengan kepuasan saat memberikan bantuan dan juga menyadari bahwa sekecil apapun yang diberikan kepada orang lain atau lingkungan akan memberikan pengaru positif. Hal ini sebenarnya dasar dari pembentukan jiwa kepemimpinan dalam diri anak.

Beriman dan Optimis

Iman adalah fungsi dari hati dan jiwa. Iman tidak cuma diyakini, tapi harus ditambah dengan ucapan dan perbuatan. Melatih anak untuk menjadikan Tuhan sebagai Raja dalam kehidupan akan membantunya kuat berdiri menghadapi segala masalah hidupnya dan juga melatihnya untuk selalu bersyukur atas apa yang Tuhan berikan. Anak akan optimis dan terhindar dari depresi atau frutrasi.

Berikan Cinta Tanpa Syarat

Cintailah anak tanpa syarat. Jika anak membuat kesalahan, kita tetap mencintai anaknya tapi anak tetap perlu memperbaiki kesalahannya. Ada dua belas kualitas anak yang dicintai tanpa syarat: aman (karena terlindungi, diberi kasih sayang, dan dipedulikan); memiliki rasa ingin tahu (karena banyak diberikan pengalaman baru, belajar yang menyenangkan); bahagia (karena dilatih untuk menikmati hal kecil dalam kehidupan dan selalu bersyukur); ceria (karena dilatih untuk berinteraksi, dicintai, dan mampu bermain sendiri atau bersama teman lain); percaya diri (karena ortu percaya akan kemampuannya yang dimiliki anak dan mengajarkan yang anak belum mampu); berani ambil risiko (banyak dibantu untuk menyelesaikan masalah bukan diselesaikan; mencoba hal baru; dan belajar menghitung risiko yang akan dihadapinya); tahan banting (terbiasa menghadapi masalah dan mau menerima masukan); hakiki/otentik/asli (diperlakukan dan dididik dengan tulus, jujur, dan alami); dapat diayah bundalkan; ramah; mawas diri;  dan  penuh cinta.

(Lembaga Ayah untuk Semua & Komunitas Orang Tua bijak Salimah)