PD Salimah Kota Bima Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan Sekolah Ibu Salimah Terpadu (SISTER) dengan tema ”Awas Tramadol Mengintai” di di Meseum ASI Mbojo, Sabtu 30/09/17.
Ketua PD Salimah kota Bima Leni Uswatun dalam sambutannya menyatakan acara diselenggarakan sebagai bentuk keprihatinan para orangtua atas beredarnya obat Narkoba jenis baru “Tramadol” yang dikonsumsi oleh anak-anak.
Pemaparan informasi Tramadol tentang bahaya, gejala, dan cara penanganannya disampaikan oleh dr. Hj. Early. “Tramadol dan beberapa sejenisnya yang disalah gunakan ini sebenarnya merupakan obat syaraf dengan kerja mengurangi rasa sakit pasien dan biasanya digunakan semisal pasca operasi atau kecelakaan dengan dosis yang tepat dan pembeliannya harus dengan resep dokter. Namun pada kenyataannya sekarang banyak obat yang berkualitas rendah, murah dan mudah diperoleh serta dikonsumsi tanpa dosis yang tepat. Realitanya orang yang mengkonsumsi obat ini mulai dari 3 sampai 10 bahkan 20 butir untuk satu kali minum dan biasanya setelah itu mereka akan merasakan efek setara dengan orang yang mengkonsumsi narkoba, seperti kuat bekerja apapun, gembira/senang yang berlebihan, berhalusinasi, cemas, murung bahkan pingsan karena kebanyakan gejala secara fisik yakni nafsu makan berkurang akhirnya kurus, tidak suka mandi, dekil dan kumal, suka menyendiri atau hanya berkumpul dengan komunitasnya, jika tidak mengkonsumsinya maka badan akan terasa sakit (sakauw), ” ujar dr. Hj. Early.
Jika orangtua melihat gejala-gejala di atas pada anaknya berkonsultasilah ke dokter atau bawa ke RSUD karena tersedia Poli atau bagian yang menangani masalah Korban NAPZA. Dukungan keluarga dan lingkungan sangatlah penting dalam proses rehabilitasi. Rangkul anak dengan cinta, jangan malah dijauhi, bangun kembali kepercayaan dirinya beri keyakinan mereka bisa pulih bukan sembuh karena mereka sebenarnya tidaklah sakit.
Ayu Humas NTB (FDH)