Salimah Sulut Gali Potensi Daiyah Kawanua

by -2839 Views

 

Pengurus Wilayah Persaudaraan Muslimah (PW Salimah) Sulawesi Utara gali potensi daiyah dalam acara  Dauroh Mubalighoh (DM) yang diselenggarakan pada hari Sabtu-Ahad tanggal 27 dan 28 Januari 2018 di aula Balai Diklat Keagamaan Paniki Manado, Sabtu 27/01/18.

Acara yang dihadiri lebih kurang 70 orang ini terdiri dari pengurus Salimah Wilayah hingga Cabang  bertujuan menambah semangat dan kompetitif, tips dan trik  dakwah bagi peserta DM.

Dalam sambutannya ketua PW Sulawesi Utara, Sulastri Masloman menyampaikan kepada para  peserta agar dapat menyimak materi yang disampaikan nara sumber. “DM menjadi kesempatan emas menimba ilmu, skill dan pengalaman dari nara sumber yang handal. Telah hadir di sini Ustazah Sinta Santi Usmandin, Lc,” ungkapnya seraya mengenalkan pemateri.

Sesi menarik bagi peserta yang disampaikan oleh ustadzah Sinta Santi menambah semangat peserta usai menyelesaikan shalat dhuhur dan makan bersama. Ustadzah enam putra putri yang mengecap pendidikan di Mesir ini membagikan kisah suka duka dalam melakukan dakwah di tengah-tengah kemajemukan masyarakat.

“Saat ini tantangan dakwah lebih berat. Misalnya kasus yang kekinian, ada LGBT, Bank ASI, di bidang kecantikan ada tren tato non permanen yang diperhalus dengan sulam alis dan bibir, Rahim sewaan, Terapi Urine pada penderita diabetes. Yang semuanya itu membutuhkan pendekatan Islam. Dalil memutuskan perkara dalam Islam tegas, lihat literaturnya pada Qur’an, Hadits, Ijma (kesepakatan ulama) dan Qiyas (perbandingan),” paparnya.

Ustadzah menghimbau kepada para peserta untuk mau belajar, menambah kemampuan pemahaman, serta cara berkomunikasi dengan masyarakat. Karena interaksi daiyah adalah kepada masyarakat. Ustadzah juga menguraikan beberapa hal yang menjadi bekal daiyah, yakni ; pemahaman yang mendalam, kekuatan iman, dan komunikasi dengan Allah.

“Jangan malu kalau ada masalah yang kita belum tahu jawabannya. Tetapi jawaban juga harus dikelola dengan baik. Misalnya, Insya Allah saya cari referensi dulu, pekan depan kita ketemu lagi,” jelasnya memberi contoh.

Antusiasme Peserta terlihat manakala sesi pengajuan pertanyaan kepada pemateri seperti materi yang tepat saat menghadapi kelompok kajian dengan usia mendekati sepuh. Ada juga yang bertanya bagaimana cara mengelola kelompok pengajian dengan anggota yang bervariasi statusnya.

Ustazah Sinta memberikan tips untuk menggunakan peluang yang sudah ada.”Alhamdulilah, kalau sudah dipercaya untuk kasih materi. Mulai saja dengan hal yang sederhana, keseharian. Dan untuk menghadapi kelompok masyrakat yang berbeda statusnya, jangan sungkan, berbaur saja. Insya Allah satu sama lain dapat menerima,” jawabnya.

Sesi terakhir diisi dengan demonstrasi kemampuan peserta untuk tampil di depan umum. Ulasannya seputar pemilihan materi, teknis berbicara, efisiensi waktu, mengatasi demam panggung (nervous) dan mendapatkan percaya diri.

Nanik Humas Media Salimah Sulut (Fdh)