Salimah Pandeglang Gelar Talkshow ‘Ayo Selamatkan Anak Kita dari Pengaruh LGBT’

by -1669 Views

Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Kab.Pandeglang yang menyelenggarakan Talkshow dengan tema ‘Ayo Selamatkan Anak Kita dari Pengaruh LGBT’ di Aula Pendopo Kab. Pandeglang, Rabu 14/03/18.

Acara yang dihadiri oleh lebih kurang 150 peserta ini ikut meghadirkan tokoh masyarakat, Bupati Kabupaten Pandeglang diwakili Abdul Ghafar, Anggota DPR RI Dimyati Natakusuma, ketua GOW Titin Juartini, ketua MUI, Dinas Pendidikan, Majelis Ta’lim, Pondok Pesantren yang ada di Pandeglang.

Talkshow ini diawali dengan pembacaan tilawah oleh Ida Nurjanah dan saritilawah oleh Embay, membuat suasana menjadi khidmat. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Salimah, dilanjutkan sambutan oleh Ketua PD Salimah Enas Nasriyah  yang menuturkan acara ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memberikan informasi tentang LGBT serta dapat menentukan sikap terhadap LGBT.

Senada dengan itu ketua GOW, Titin Juartini juga menyampaikan terima kasihnya atas terlaksananya acara. Titin menekankan pentingnya mengikuti acara supaya seluruh masyarakat mengetahui perilaku yang menyimpang.

Dalam sambutan Bupati yang diwakili Abdul Ghafar sekaligus membuka acara menyampaikan ucapan terima kasih kepada PD Salimah Pandeglang yang telah mengadakan acara tolak LGBT, mengingat bagaimana kisah kaum nabi Luth yang dikenal dengan kaum sodom yang mendapatkan hukuman.

Diakhir acara pembukaan hadir Anggota DPR RI, Dimyati Natakusuma sebagai ‘keynote speaker’. Mantan Bupati periode sebelumnya ini merasa salut dengan Salimah,”silahkan kalau ada acara lagi saya siap mendukung selama untuk dakwah”, ucapnya.

Dalam penyampaian yang lugas Dymyati menceritakan telah mengeluarkan Perda memakai jilbab bagi pelajar putri SMP dan SMA/SMK, serta menghimbau pemerintah daerah secepatnya membuat Perda Larangan terhadap LGBT, sebab sangat merusak generasi muda dan membahayakan kesehatan mereka.

Seminar ini menghadirkan mitra Salimah dari AILA ( Aliansi Cinta Keluarga Indonesia) Nurul Hidayati, yang merupakan Ketua Umum PP Salimah periode 2010 sampai 2015 dan Dinas Kesehatan dr. Rita Rahmawati sebagai narasumber.

Menurut pembicara pertama Nurul Hidayati yang menyampaikan, “perilaku LGBT merupakan penyakit yang telah terjadi zaman Nabi Luth. Saat ini belum adanya hukum yang mengatur,” tambahnya.

Nurul juga menuturkan, “Sedangkan dalam KUHP Pasal 292, ‘tidak boleh melakukan pencabulan anak dibawah umur’. Pasal 284 KUHP,’ Zina dapat dihukum kalau dilaporkan oleh pasangannya’. Maka memang LGBT ini tidak ada hukum yang mengaturnya.

Nurul menguraikan, “Faktanya satu dari empat belas orang anak laki-laki diperkosa. Menyebabkan mereka mencari korban dibawah usia mereka. Adanya upaya memutarbalikkan fakta bahwa bagi penolak LGBT adalah kelompok ekstrem. LGBT merupakan ‘proxy war’ penghancuran negara tanpa perang militer melalui film holywood, buku bukti rencana mereka, modus menjual diri akan membuat mereka kecanduan dan diperkosa,” ungkapnya.

Solusi yang diberikan Nurul dalam paparannya dengan Aksi menolak LGBT dengan cara menuntut pemerintah hadir melakukan solusi, merevisi KUHP di DPR komisi 3, Mengirim surat pernyataan melarang mendukung LGBT, menjaga lingkungan dan mengadakan pengasuhan anak di rumah, munajat kepada Allah menyelamatkan anak-anak dari kaum sodom.”

Pembicara kedua dr. Rita Rahmawati menyampaikan, “LGBT masuk dalam ilmu Kedokteran jiwa/psikiatri disebut kesehatan jiwa. Gangguan jiwa / mental merupakan penyimpangan psikologis seperti stress. Orang sakit jiwa tidak sadar bahwa dia sakit sebab mental suatu hal yang tidak terlihat. Di Amerika tahun 1952 LGBT hal yang berbahaya. Tahun 1973 tidak dianggap berbahaya, hal normal, hak asasi manusia,” ungkapnya.

Dr.Rita juga memaparkan adanya efek medis akibat LGBT menimbulkan penyakit HIV/AIDS. Infeksi pada LGBT/ Gay akibat berhubungan seks abnormal dan berganti pasangan. Dalam Kabar Banten tahun 2017 sudah ada 1600 komunitas gay Indonesia. Beda HIV (+) belum gejala dibandingkan AIDS. Ditutup dengan slogan beliau ” Say No To  LGBT, Tolak LGBT Selamatkan Generasi Muda,” tambahnya.

Sebagai akhir acara dilakukan aksi penandatanganan spanduk “1001 Tanda Tangan Tolak LGBT”.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan acara ditutup dengan doa oleh ketua MUI.

Ida Humas Media Salimah Kab. Pandeglang