Deklarasi PD Salimah Ngada, NTT

by -1200 Views

Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimah Nusa Tenggara Timur (PW Salimah NTT) melantik Pengurus  Salimah Kabupaten Ngada dalam acara ‘Deklarasi dan Pelantikan Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Kabupaten Ngada’ bertempat di Masjid Al Ghuraba Baiturrahman, Bajawa, Kabupaten Ngada, Ahad 25/11/18.

Penandatanganan Ikrar Pelantikan dilakukan oleh Ketua terpilih PD Salimah Ngada,  Nur Insani Hasan Asiah yang disaksikan oleh tokoh masyarakat, Indra Jaya Petor Sila dan Ketua Takmir Masjid Al Ghuraba Baiturrahman.

“Salimah yang dibentuk di Ngada akan menjadi salah satu elemen yang mengambil bagian dalam menyelesaikan masalah-masalah bangsa, terutama di Kabupaten Ngada,” jelas Ketua PW Salimah NTT, Wirda H. Kasim, dalam sambutannya.

“Selain itu Salimah akan menjadi mitra ormas-ormas yang ada di Ngada, terkhusus  dalam memajukan umat islam di Ngada,” lanjutnya.

Hal ini selaras dengan harapan Indra Jaya Petor Sila dalam sambutannya mewakili tokoh masyarakat Kabupaten Ngada.

“Saya mengharapkan dengan terbentuknya Salimah Igada dapat membawa hal positif bagi umat  Islam Ngada,” ujar salah seorang pejabat pemda ini.

Pada kesempatan yang sama, Nur Insani Hasan Asiah sebagai Ketua Salimah Ngada, menyampaikan harapan dan dukungannya.

“Hadirnya Salimah dengan harapan dapat ikut bersama memberikan solusi terhadap permasalahan perempuan, anak, dan keluarga di daerah ini,” ujar ketua yang baru dilantik ini.

“Baik dari pemerintah, tokoh masyarakat, ormas-ormas perempuan dan juga kepada masyarakat Ngada dapat mendukung Salimah,” tambah Nur Insani.

Nur menjelaskan hadirnya Salimah Ngada berawal dari beberapa  orang yang berkumpul kemudian muncul ide untuk membentuk sebuah wadah untuk belajar agama yang lebih intensif maka terbentuklah sebuah pengajian kecil Al Hafidzoh. Pasang surut, penuh liku pasti selalu menghampiri tak terkecuali kelompok Al Hafidzoh ini. Namun Alhamdulillah semangat dan komitmen Nur bersama teman-teman yang luar biasa akhirnya Al Hafidzoh tetap eksis, hingga suatu hari ada gagasan yang lebih besar  yaitu ingin bermetamorfosis menjadi Salimah.

Ibarat gayung bersambut ketika ada gagasan ingin bermetamorfosis, dalam waktu yang sama ada pertemuan Salimah di Kupang dan alhamdulillah Nur dan teman-temannya bisa dikutsertakan sebagai salah satu peserta dari kegiatan itu.

“Kegiatan ini memberi kami dorongan lebih untuk merubah diri menjadi lebih besar maka terbentuklah majelis taklim Salimah Bajawa. Dengan nama majelis taklim Salimah Bajawa beberapa kegiatan telah kami lakukan, hingga hari ini Majelis taklim Salimah Bajawa akan dideklarasikan sebagai Salimah Kab. Ngada,” jelas Nur dalam pidatonya.

Menurut Nur, alasan mereka ingin bermetamorfosis menjadi Salimah karena didorong oleh beberapa keinginan mereka sendiri. Pertama, Mereka ingin kelompok mereka memiliki struktur organisasi yang kuat mulai dari tingkat pusat sampai daerah dan tidak terikat sebagai organisasi otonom dari organisasi besar manapun, dan juga bukan sebagai organisasi politik manapun. Kedua, adanya keinginan untuk menjangkau lebih luas pembelajaran keagamaan sampai ke tingkat kecamatan. Termasuk juga didorong oleh keprihatinan terhadap potret buram perempuan, lemahnya perlindungan terhadap anak-anak dan maraknya kasus yang menimpa keluarga.

Gusna Humas Media NTT (MIK)