Halal bi Halal Salimah Klaten

by -2939 Views

 

Klaten – Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Klaten mengadakan kegiatan halal bihalal bersama perwakilan Pimpinan Cabang (PC), Pimpinan Ranting (PRa) dan Majlis Taklim (MT) binaan Salimah. Acara bertempat di Masjid Agung Al-Aqsha Klaten, Ahad, 30/06/2019, dan berlangsung dari pukul 08.00-11.00 WIB.

Bertemakan “Menjalin Ukhuwah Menguatkan Persaudaraan Muslimah”, ratusan peserta acara memenuhi aula lantai 1 masjid. Selain untuk berhalal bi halal dan bersilaturahim, juga untuk mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh H. Muhni Winarso, S. E. yang merupakan pengurus IKADI (Ikatan Dai Indonesia) Kabupaten Klaten.

Dalam sambutannya, Eni Rejeki, S.Si selaku Ketua PD Salimah Klaten mengatakan, “saya sampaikan apresiasi kepada para pengurus PD, perwakilan PC, PRa, MT dan mitra Gerakan Organisasi Wanita (GOW) seperti Caring Mom Community (CMC), Aisyiyah, dan organisasi lainnya yang telah berkenan hadir untuk menjalin silaturahim, menjalin kebersamaan dalam keberagaman pada kesempatan tersebut”, ujarnya. Beliau juga memaparkan program-program yang dilakukan oleh PD Salimah Klaten seperti Sekolah Ibu Salimah Terpadu (Sister), Sekolah Pranikah Salimah Indonesia (Serasi), Koperasi Serba Usaha Salimah (Kossuma), pendampingan peningkatan ekonomi, kesehatan, pendidikan serta berbagai program kegiatan yang sesuai dengan visi misi.

Ketua panitia acara, Hj. Amik, SPd.I dalam sambutannya menyampaikan tujuan diadakannya acara dan ucapan terima kasih kepada para peserta dan segenap panitia atas terselenggaranya acara dengan lancar dan sukses.

Berdasar laporan tertulis dari Ketua Humas dan Media, Hj. Prembayun Miji Lestari, M. Hum., H. Muhni Winarso, S.E. dalam ceramahnya mengingatkan untuk tetap menjaga tali persaudaraan dan meningkatkan amalan-amalan kebaikan pasca bulan Ramadhan.

Beliau juga membahas tanda-tanda golongan ahli neraka dan surga. Menurutnya, tanda ahli neraka diantaranya, yang pertama Wajhun ‘Abisun. Yaitu orang-orang yang wajahnya selalu cemberut, beringas, menunjukkan kemarahan dan ketidaksenangan kepada sesama. Sikap dan perilakunya merajut permusuhan dan pertengkaran serta tidak mempunyai jiwa toleransi antar sesama.
Kedua, Lisanun Faahisyun. Yaitu orang-orang yang mulutnya terbiasa pada kebohongan dan perkataannya selalu menyakitkan orang lain.

Ketiga, Qolbun Syadiidun. Yaitu orang-orang yang hatinya keras bagaikan batu karang untuk menerima kebenaran, hati yang selalu enggan menerima pendapat orang lain, dan hati yang selalu menunjukkan kesombongan dirinya, serta hati yang tidak mau memanusiakan manusia serta menolak perbedaan meskipun hal itu merupakan kehendak Tuhan.

Keempat, Wayadun Baakhilun. Yaitu orang-orang yang enggan berbuat baik dan tidak mau menolong sesama. Tangannya selalu menyembunyikan harta bendanya untuk membantu dan bersedekah. Kebakhilannya selalu melekat erat di hati sanubarinya. Sementara, tanda ahli surga adalah kebalikan dari yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka, mari kita senantiasa introspeksi diri untuk selalu memperbaiki sikap dan tingkah laku. Mari kita akui bahwa sebenarnya yang harus dibenahi terlebih dulu adalah diri kita, bukan orang lain. Kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, agar tanda-tanda ahli surga selalu melekat pada diri kita. Aamiin…
(PML)