Jakarta (15/8) – Organisasi massa Persaudaraan Muslimah (Salimah) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional pada Sabtu tanggal 15, 22, dan 29 Agustus 2020. Rakornas dibuka pada (15/8) dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB secara daring.
Acara yang bertema “Bersama Salimah, Kreatif Beramal di Masa Pandemi” diikuti oleh 315 peserta yang merupakan perwakilan pengurus Pimpinan Wilayah Salimah di seluruh wilayah Indonesia serta Perwakilan Salimah Luar Negeri (PSLN) Taiwan dan Hong Kong.
Rakornas Salimah kali ini bertujuan untuk mensosialisasikan visi, misi dan program kerja Salimah tahun 2020 serta konsolidasi struktur pengurus pasca muktamar Salimah bulan Maret lalu.
Pembukaan Rakornas dihadiri oleh Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Ir. Eddy Satriya, M.A., dra Euis Fatayaty, MSi dari BMOIWI, dan Prof DR Masyitoh MAg yang mewakili KOWANI.
Ketua Umum Persaudaraan Muslimah, Etty Praktiknyowati menyampaikan bahwa menjaga kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat adalah hal penting di masa pandemi. Namun hal itu tidak boleh membuat pengurus Salimah berhenti beramal dan berkontribusi untuk masyarakat.
“Pandemi telah berdampak luas terhadap aspek kesehatan, keselamatan, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Salimah yang memiliki visi ‘menjadi ormas perempuan pelopor dalam meningkatkan kualitas perempuan, anak, dan keluarga Indonesia’ harus mengambil peran nyata dalam kehidupan di masyarakat dengan pelaksanaan program di semua level struktur seluruh Indonesia baik secara offline maupun online,” pesannya.
Program offline Salimah difokuskan pada kegiatan berbasis rumah. Tujuannya untuk menjaga keselamatan dan ketahanan keluarga. Salimah mendapatkan kesempatan membantu masyarakat terdampak covid dengan partisipasi dalam penyaluran bantuan sosial kepada UMKM terdampak dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang sedang dilakukan oleh pemerintah di bawah Kementrian Koperasi dan UKM.
Program online tetap dilakukan sebagai konsekuensi merebaknya wabah covid-19 yang membatasi pertemuan secara terbuka dan langsung.
“Pelaksanaan program Salimah secara online menjadi pilihan yang aman dalam melayani dan membina anggota organisasi. Beramal secara kreatif di masa pandemi serta melakukan kerjasama dengan semua elemen bangsa menjadi sebuah keniscayaan,” jelas Etty.
Sementara itu, Ketua Presidium BMOIWI yang diwakili Euis Fatayaty menyampaikan rasa bangga dan terimakasih kepada PP Salimah yang sangat aktif berperan dan menjalin silaturrahmi dengan berbagai organisasi di BMOIWI. Ia juga menyampaikan bahwa produk-produk Salimah menjadi pilihan belanja bagi muslimah yang tersedia di supermarket.
Ketua Umum KOWANI, melalui Prof DR Masyitoh MAg, menyampaikan pandangannya tentang Salimah.
“Salimah mempunyai ciri khusus, terutama di bidang ekonomi. Produk Salimah pernah dipromosikan di PBB. Dari 97 organisasi yang tergabung di KOWANI, yang muncul di bidang ekonomi adalah Salimah,” ungkapnya.
Pembukaan Rakornas Salimah 2020 diisi dengan keynote speech dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Dalam materi berjudul “Wanita dan Pembangunan Ekonomi Indonesia pada Pandemi Covid-19”, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Eddy Satriya, menyampaikan bahwa perekonomian dunia di masa pandemi berada dalam ketidakpastian. Namun Indonesia cukup survive.
“UMKM harus dipertahankan. Tulang punggung UMKM salah satunya adalah Salimah dan ibu-ibu rumah tangga,” ujarnya.
Saat ini pemerintah mengarahkan fokus straregi digitalisasi koperasi dan UMKM. Lapangan usaha online akan ditingkatkan transaksi e-commercenya.
“Harapan kami Salimah bisa memaksimalkan dan mempertahankan potensi yang ada,” tutupnya. (Nani)