Jakarta – Persaudaraan Muslimah meluncurkan Gerakan Wakaf Dua Ribu (Gardu Salimah) pada Sabtu (24/10). Launching dilaksanakan secara daring dalam Lokakarya Nasional Bangwil dan SDM Salimah yang diikuti lebih dari 250 pengurus seluruh Indonesia dan perwakilan luar negeri.
Gardu Salimah merupakan salah satu program di bawah Lembaga Wakaf Salimah yang dipimpin oleh Rahma Fauzia. Gerakan wakaf digagas berlandaskan Quran surat Ali Imran ayat 92, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”.
Menurut Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati, secara teknis Gardu Salimah akan mengumpulkan dana wakaf dari pengurus dan anggota Salimah di seluruh Indonesia sebesar 2.000 rupiah setiap hari Jumat.
“Dengan anggota Salimah seluruh Indonesia sebanyak 6.220.510 orang, maka Gardu Salimah akan mempunyai potensi dana wakaf yang sangat besar. Manfaatnya akan digunakan untuk mewujudkan visi misi Salimah dalam meningkatkan kualitas perempuan, anak, dan keluarga Indonesia,” ujar Etty.
Ia menjelaskan, salah satu bentuk pengelolaan dana wakaf Gardu Salimah adalah menjadi saham di PT Salimah Prakarsa Cemerlang (PT SPC).
“Hasil keuntungan atas pengelolaan wakaf di PT SPC akan disalurkan untuk mauquf alaih. Antara lain pemberdayaan 1.000 janda di seluruh wilayah Indonesia, beasiswa pendidikan, membantu keluarga duafa, serta pengembangan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Etty berharap Gardu Salimah sebagai gerakan nasional Salimah akan menjadi potensi besar dan berkah bagi masyarakat Indonesia.
“Insya Allah Gardu Salimah menjadi kebaikan bersama bagi yang menjalankan dan akan menjadi potensi kekuatan Salimah secara Nasional. Semoga Allah meridhoi,” doanya.
Gardu Salimah resmi diluncurkan pada Lokakarya Nasional (Loknas) Departemen Bangwil dan SDM. Loknas mengangkat tema Mewujudkan Pengurus Berkompeten sebagai Pilar Organisasi yang Kokoh.
Ketua Departemen SDM dan Bangwil PP Salimah, Unggul Hidayati menyatakan, membangun sistem manajemen organisasi yang baik membutuhkan konsolidasi dan koordinasi.
“Oleh karena itu kita melaksanakan lokakarya nasional. Semoga Allah meridhoi dan menjadikan lokakarya ini sebagai amalan maqbulan,” ucapnya.