Ketua Umum Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah), Etty Praktiknyowati, mengecam sikap Presiden Perancis, Emmanuel Macron, terkait legalisasi penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad Saw melalui pembuatan kartun sebagaimana dimuat dalam majalah Charlie Hebdo dan ditayangkan pada Layar Kantor Pemerintahan di Paris yang tertuang dalam Pernyataan Sikap resmi PP Salimah Kamis lalu (5/11) di Jakarta.
“Kami mengecam keras pernyataan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, yang mendukung pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW dengan dalih kebebasan berekspresi dan berpendapat,” ujar Etty.
Salimah juga mengutuk tindakan penghinaan terhadap sosok Nabi Muhammad SAW yang sangat dihormati dan dicintai oleh kaum muslimin, dengan mengatasnamakan apapun.
“Karena sikap ini dinilai telah menodai dan mencederai prinsip toleransi antar umat beragama di dunia. Kebebasan berekspresi atau berpendapat harus disertai rasa tanggung jawab dengan memahami batasan-batasannya dalam menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan antar umat beragama,” tambah Etty.
Salimah meminta Pemerintah Indonesia untuk menghubungi langsung Presiden Perancis untuk meminta maaf kepada umat Islam di seluruh dunia.
“Kami mendesak Pemerintah Indonesia untuk memutus hubungan diplomatik dengan cara menarik Duta Besar RI dari Perancis, dan memulangkan Duta Besar Perancis dari Indonesia sebagai bentuk protes Pemerintah Indonesia terkait sikap Presiden Perancis atas penghinaan kepada Nabi Muhammad Saw,” tegasnya.
Salimah juga menyerukan kepada para Pemimpin Negara-Negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk melakuan pemutusan hubungan diplomatik dan memboikot produk-produk Perancis.
“Kami mengajak umat Islam seluruh Indonesia dan seluruh dunia untuk melakukan boikot terhadap produk-produk Perancis,” katanya.
Sebaliknya, Etty mengajak seluruh pengurus dan anggota Persaudaraan Muslimah (Salimah) dari tingkat Pimpinan Pusat (PP), Pimpinan Wilayah (PW), Pimpinan Daerah (PD) maupun Pimpinan Ranting (PRa) untuk menggencarkan penggunaan produk muslim pada umumnya dan produk Salimah pada khususnya yang bisa diperoleh pada outlet-outlet Salimah di seluruh Indonesia dalam rangka menguatkan kembali Gerakan Ekonomi Nasional (GEN) Salimah sebagai solusi atas sikap pemboikotan terhadap produk Perancis. [Humas PP Salimah]