PP Salimah Kuatkan Teamwork Melalui PKPS

by -451 Views

Jakarta (13/6) – Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Pengurus Salimah I (PKPS I) pada Ahad (13/6). Pelatihan yang diikuti oleh para pengurus PP Salimah diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting.

PKPS merupakan satu dari tujuh program unggulan Salimah. Program unggulan yang lain adalah Koperasi Syariah Serba Usaha Salimah (Kossuma), Komunitas, Forum Silaturrahmi Majelis Taklim (Forsil MT), Ikatan Muballighah Salimah Indonesia (IMSI), Rumah Pendidikan (Rumdik) Salimah, dan Pos Penanggulangan Musibah dan Bencana (P2MB).

PKPS yang menjadi gawean Departemen Pengembangan Wilayah dan Sumber Daya Manusia merupakan pembekalan yang wajib diikuti oleh pengurus Salimah di seluruh level struktur.

Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati, dalam sambutannya berpesan agar pengurus sungguh-sungguh menjalankan amanah yang tercantum dalam visi. Hal itu dibuktikan baik secara data (jumlah anggota) dan yang lebih urgen secara posisi (peran di masyarakat).

“Salimah berupaya menjadi ormas yang diterima masyarakat luas. Ini akan dibuktikan dari kejujuran masyarakat mengungkapkan apa yang dirasakan dan didapatkan tentang Salimah di seluruh level struktur,” ujar Etty.

Sementara itu, Ketua I PP Salimah, Reny Anggrayni, menyampaikan materi tentang Kesalimahan. Dimulai dari sejarah pendirian, atribut dan makna, program unggulan, serta perkembangan Salimah hingga saat ini.

“Salimah memiliki 34 Pimpinan Wilayah (PW), 392 Pimpinan Daerah (PD), 1.618 Pimpinan Cabang (PC), 436 Pimpinan Ranting (PRa) & 1 Perwakilan Salimah Luar Negeri,” ungkap Reny.

Selanjutnya, materi Teamwork disampaikan oleh Wibowo dari Trustco.

Dalam pemaparannya, Wibowo menceritakan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perang yang dilakukan secara individu atau separatis tidak membawa keberhasilan, hingga hadirnya gagasan, tokoh, intelektual yang terinstitusi sejak tahun 1900.

Menurut Wibowo, teamwork yg efektif dimulai dari tokoh yang memiliki gagasan, yang kemudian diikuti oleh para pengikut. Tokoh tersebut punya gagasan/narasi/fikroh dan kemampuan untuk menggerakkan seluruh resources.

Wibowo berpesan agar semua pengurus menjaga ikatan hati agar pekerjaan dapat termenej dengan baik. Ia juga berharap, usia Salimah jauh melebihi usia para pengurus sehingga apa yang dilakukan akan menjadi amal jariyah.