Tulungagung – Salimah Tulungagung bekerja sama dengan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Tulungagung menyemarakkan Gemilang Muharram 1443 Hijriah dengan menggelar santunan anak yatim dan duafa. Santunan berupa paket sembako, jajan, dan uang saku disampaikan kepada 50 anak yatim dan duafa yang secara simbolis diserahkan kepada 15 anak yatim tepat pada hari kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa (17/8) pagi di Kepatihan, Tulungagung. Sedangkan 35 paket lainnya diserahkan kepada anak yatim dan duafa yang bertempat tinggal di sekitar rumah pengurus Salimah.
Sekretaris Salimah Tulungagung Nurani Hanisah yang memberikan sambutan sesaat sebelum penyerahan bingkisan memberikan semangat kepada anak yatim yang hadir agar tidak mudah menyerah dan berkecil hati.
“Rasulullah Muhammad adalah seorang yatim. Bapaknya meninggal saat Beliau masih di dalam kandungan dan ibundanya wafat saat Beliau masih sangat kecil. Namun Beliau tidak berkecil hati dan patah semangat sehingga berhasil dan sukses berdagang dan berdakwah. Menjadi yatim memiliki hak yang sama seperti anak-anak yang lain. Kamu tetap bisa sukses seperti mereka yang memiliki orang tua lengkap,” kata perempuan yang akrab dipanggil Rani ini.
Rusmi, ibunda dari Regina yang menjadi penerima santunan menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima anaknya.
“Alhamdulillah, terimakasih banyak atas bantuan untuk anak saya. Semoga Salimah bisa terus berjaya menyebarkan kebaikan dan dibalas semuanya oleh Allah Ta’ala,” ucap janda berusia 49 tahun yang tinggal di desa Banaran Kecamatan Kauman.
Regina, gadis yatim berusia 8 tahun yang berada di samping ibunda merasa senang mendapatkan bingkisan, terutama jajanan dalam bungkus plastik yang tertempel stiker Salimah. Sambil berkelakar dia mengatakan jajannya enak dan ingin nambah lagi jika diperkenankan. Guyonannya disambut dengan senyuman hangat oleh salah seorang pengurus yang menyampaikan bingkisan tersebut ke rumahnya. (raa/fat)