Konseling Pra Nikah 1

by -399 Views

Marriage Preparation atau Married Preparation?

Penulis: Ummi Khairiah, M.Psi, Psikolog
Dept Pendidikan dan Pelatihan PW Salimah Sumut

Menikah adalah salah satu tahapan dalam kehidupan. Hampir semua manusia menjalaninya sebagai bentuk komitmen.

Komitmen ini membutuhkan proses dan persiapan yang berbeda-beda, tergantung cara pandang dan tujuan pernikahan yang diinginkan pasangan tersebut.

Ada yang memilih waktu yang panjang sebelum pernikahan (pacaran dulu). Ada yang menunggu dengan menabung dulu (biaya besar) hingga hampir menghabiskan seluruh pendapatan, demi mencapai target punya rumah dulu, punya kendaraan dulu, punya penghasilan besar dulu, dan lainnya.

Intinya persiapan ini dilakukan untuk sebuah prosesi sebelum pernikahan (marriage preparation). Walaupun sebagian persiapan ini digunakan juga setelah menikah, namun persiapannya dilakukan sebelum menikah.

Lalu bagaimana persiapan setelah pernikahan, terutama persiapan yang terkait dengan kejiwaan? Biasanya diawali dengan pertanyaan yang terkait kesiapan mental.

Apa tujuan pernikahan?
Apa yg harus dilakukan setelah memiliki status pasangan seseorang?
Bagaimana mengondisikan perbedaan yang pasti akan muncul?
Bagaimana menghadirkan penerimaan baik dan buruknya pasangan?
Bagaimana interaksi dengan keluarga besar dan interaksi seperti apa yang akan dijalani?

Ini hanya sebagian pertanyaan yang butuh dipersiapkan setelah pernikahan (married preparation).

Menikah itu memang butuh persiapan, bahkan persiapan ini terjadi seumur pernikahan.
Jangan sampai di saat tenaga dan pikiran masih produktif/fresh/energic, persiapan pernikahan dihabiskan dengan sesuatu yang bersifat sementara/sesaat saja.