Bontang – Sebagai bentuk rasa kebersamaan dan kecintaan terhadap lingkungan, Ormas Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Bontang Bersama Komunitas Peduli Sampah serta 10 komunitas melakukan aksi bersih-bersih pantai Beras Basah, Kota Bontang, Ahad, (15/5).
Ketua Salimah Bontang Mutmainah mengatakan di pantai beras basah seringkali dijumpai kondisinya banyak sampah. Sampah tersebut merupakan sampah yang terbawa aliran ombak. Selain itu juga terdapat sampah – sampah yang dibawa dan ditinggalkan oleh pengunjung pantai. Sebagai daerah tujuan wisata, pengelolaan sampah sangat penting, selain dari aspek estetika tentu juga dari sisi kesehatan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik bisa menjadi sarana perkembangbiakan hewan yang berpotensi menjadi vektor penularan penyakit. Selain itu sampah yang lepas ke lingkungan juga bisa membahayakan biota laut.
“Salimah melalui Program Komunitas Perempuan Sehat Peduli Lingkungan (KPSPL) ikut terpanggil dan mendukung penuh kegiatan ini, kita semua memiliki kewajiban untuk menjaga dan merawat pantai beras basah ini,” ujarnya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Komunitas Peduli Sampah ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada para pengunjung agar dapat membuang sampah pada tempatnya dan membawa pulang sampah kembali ke daratan.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan Deklarasi Laut Bukan Tempat Sampah bersama beberapa komunitas yang hadir.
DEKLARASI “LAUT BUKAN TEMPAT SAMPAH”
Kami menilai penegakan hukum adalah faktor kritis dan penting untuk membangun ekosistem persampahan di Indonesia lebih baik.
Kami bersepakat mendorong dan mengumpulkan aspirasi publik sebanyak mungkin, sampai terwujudnya pengelolaan sampah yang baik dan benar sesuai amanah hukum dan peraturan persampahan.
Sebagai usaha berkelanjutan, untuk menjaga LAUT tetap BERSIH dan demi generasi masa depan yang lebih baik.
Pegiat Peduli Sampah dan Komunitas yang Peduli akan Sampah siap untuk bersama-sama mengawal
poin-poin berikut, yaitu:
- Kami mendorong prinsip Sampahku Tanggung Jawabku (Pengunjung harus membawa kembali pulang sampah yang dihasilkan oleh Pengunjung di Tempat Wisata khususnya di Pulau Beras Basah)
- Kami menghimbau kepada pelaku wisata kuliner yang berada di Pulau Beras Basah agar tidak membuang sampah ke LAUT dan membawa sampahnya kembali pulang ke daratan.
- Kami mendorong Pemerintah Kota Bontang untuk membentuk Pokja Peduli Sampah dengan melibatkan Komunitas dan Organisasi yang peduli terhadap lingkungan untuk menjadi Ranger/Relawan Edukator Sampah di Pulau Beras Basah.
- Kami mendorong Pemerintah Kota Bontang untuk memfasilitasi Komunitas / Organisasi / Pemuda untuk melakukan GERAKAN PUNGUT SAMPAH LAUT berupa Transportasi Penyebrangan dan Konsumsi Ranger/Relawan Edukator Sampah di Pulau Beras Basah.
- Kami menghimbau kepada Pemerintah agar tidak menyediakan Tong Sampah di Pulau Beras Basah apabila tidak menyediakan transportasi Kapal Khusus Pengangkutan Sampah di Pulau Beras Basah.
- Kami menghimbau kepada Kapal-kapal pengangkut Pengunjung menuju ke Pulau Beras Basah agar selalu mengingatkan kepada pengunjung agar membawa sampahnya pulang kembali ke daratan
Selanjutnya sampah yang terkumpul di bawa ke darat untuk dibuang ke TPA.
Diketahui, kegiatan ini turut hadir Dandim Kota Bontang dan WaDanrem Kaltim serta dari mahasiswa dan Dosen ilmu kelautan STIPER Kutim serta Relawan 87 Rescue, Komunitas I Care, Ruang Kita,MOCB Pokdarwis Bontang Baru, Duta Peduli Sampah, Anak Rantau Kutai Timur, MTMA Kutai Timur, Bosan adventure, Bontang Adventurer Community, # HetifahChangeMakerGrant dan Bontang Rimba Batara.