Mencari Mukmin yang Kuat dan Tangguh

by -110 Views

Penulis: Ustadzah Sinta Santi, Lc
Ketua I PP Salimah

“Sesungguhnya manusia itu tidak lain seperti kawanan seratus ekor unta, hampir hampir engkau tidak bisa  menemukan di dalamnya seekor unta yang mampu menempuh perjalanan jauh” (HR. Bukhori)

Sebuah isyarat, bahwa menemukan orang yang kuat dan tangguh dalam memikul beban amanah dan jihad adalah sesuatu yang sulit. Diibaratkan memilih seekor unta yang tangguh di antara seratus kawanan unta.
Subhanallah, beginilah cara Rasulullah SAW mencari dan mencetak generasi yang kuat dan tangguh agar mereka mampu memikul beban-beban perjuangan. Dan perjuangan berat ini hanya mampu dipikul oleh orang yang bertanggung jawab dan menjaga keikhlasan demi mencari ridho Allah SWT.

Mengapa Rasulullah SAW memberikan perumpamaan dengan unta untuk  kekuatan dan ketangguhan?

1. Karena unta adalah hewan yang mampu bangkit dengan beban berat di punggungnya, berbeda dengan sapi dan lainnya.
2. Unta adalah hewan tunggangan yang tangguh di tengah gurun sahara, mampu menyimpan air dalam kantung perutnya dalam waktu yang cukup lama.
3. Unta memiliki daya ingat yang kuat sekalipun terpaan angin sahara.

Masyaa Allah! Betapa unta mampu memberikan cerminan perumpamaan seorang mukmin yang memiliki kekuatan dan ketangguhan dalam berbagai tantangan dakwah. Namun tidaklah mudah mendapatkan sosok mukmin yang kuat dan tangguh seperti yang disebutkan oleh Rasulullah SAW, apalagi seperti zaman sekarang ini. Apalagi  manusia identik  memiliki kelemahan dan kesalahan serta banyak melakukan kemaksiatan menjadi salah satu kesulitan mendapatkan sosok yang kuat dan tangguh tersebut.

“Dan Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah” (Qs.4:28).

Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnul Qoyyim, “kemaksiatan akan melemahkan hati dan badan”.

Belum lagi tabiat manusia yang cenderung menghindari beban dan tanggung jawab karena orang seperti ini biasanya kurang mengetahui sisi potensi pada dirinya.

“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, kepada mereka malaikat bertanya’ dalam keadaan bagaimana kamu ini? Mereka menjawab, ‘adalah kami orang-orang yang tertindas di negri Mekkah. Para Malaikat berkata, ‘Bukankah bumi Allah luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu? Orang-orang itu tempatnya di neraka Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali” (QS. 4:97).

Namun, tentu janji Allah SWT menghadirkan kaum yang selalu mencintaiNya akan selalu bergulir, dikirimkanNya dalam memancangkan kebenaran dakwah Islam di muka bumi.

Karena itulah Rasulullah SAW memberi memberikan strategi yang dapat kita gunakan untuk mengatasi kelanggkaan orang-orang yang kuat dan tangguh, diantaranya:

1. Melakukan rekrutmen orang-orang kuat dan tangguh di tengah masyarakat.
2. Melakukan pembinaan dengan menumbuhkembangkan kekuatan dan potensi-potensi yang ada.
3. Melatih dan mensupport untuk bersiap mengemban tugas kepemimpinan besar.