Salimah Gorontalo Gelar TFT Calon Fasilitator Serasi

by -26 Views

Gorontalo (20/11) – Departemen Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimah (Depdiklat PW Salimah) Provinsi Gorontalo menggelar kegiatan Training for Trainer (TFT) calon fasilitator Sekolah Pranikah Salimah Indonesia (Serasi). Berlangsung sehari penuh, kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 30 calon fasilitator dari pengurus wilayah dan 6 pengurus daerah ormas Salimah Se-Provinsi Gorontalo.

Kegiatan pembukaan TFT diawali sambutan Ketua PW Salimah Provinsi Gorontalo, Sitti Rachmi Masie. Dalam kesempatan itu hadir 3 pemateri sebagai narasumber dari Pimpinan Pusat (PP) Salimah.

Pemateri pertama adalah Sekretaris Departemen Dilkat PP Salimah, Fidiyarini Pratiwi, S.S., M.Pd. Jebolan Magister Manajemen Komunikasi Universitas Indonesia ini menjelaskan berbagai paket serasi tiap segmen.

“Ada tiga segmen yang menjadi terget serasi yaitu kaum remaja, usia siap menikah, dan sudah menikah,” ujar pengurus pusat pelatihan trainer dan penggiat literasi ini mengawali penjelasannya. Penulis beberapa antologi puisi ini juga menguraikan konten kurikulum dari setiap segmen garapan.

Tampil sebagai pemateri berikutnya Ketua Departemen Diklat PP Salimah, Rusmiyati, M.Pd. Ibu Rumah Tangga yang juga seorang pengusaha bidang kuliner ini menjelaskan tentang target dan tujuan serasi.

“Jargon kita adalah siapkan ketahanan keluarga menuju keluarga berkualitas,” tegas trainer nasional pemilik beberapa sertifikat training ini. “Kita sedang menyiapkan remaja yang bertanggung saat memasuki dunia pernikahan, maka semua kita standarisasi mulai dari modul belajar sampai fasilitator,” lanjut penulis buku mentoring remaja ini bersemangat.

Materi terakhir adalah panduan dan mekanisme pelaksanaan serasi yang disampaikan oleh Staf Departemen Diklat PP Salimah, Voullin Hamzah, S.Kom., M.Pd.I. Dalam kesempatan itu staf ahli DPR RI ini menjelaskan standar operasional prosedur yang harus dilakukan oleh pengurus salimah di tingkat wilayah dan daerah penyelenggara serasi.

“Panduan ini dibuat semata-mata untuk menyamakan gerak dan bukan untuk membatasi gerak teman-teman pengurus,” demikian dosen STIMIK Karya Bekasi yang juga Ketua Yayasan Gapai Cita mengingatkan para calon fasilitator.

Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 wita itu diakhiri dengan sesi tanya jawab serta diskusi dan ditutup pada pukul 15.45 wita.