Atasi Learning Loss, Salimah Gandeng PGRI Gorontalo Gelar Seminar Mengajar Asyik

by -106 Views

Kota Gorontalo, Selasa (19/12) Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimah Provinsi Gorontalo (PW Salimah) menggelar seminar sehari yang dikhususkan bagi guru. Seminar yang dilaksanakan berkolaborasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Dalam sambutan pembukaan Ketua PW salimah Provinsi Gorontalo, Sitti Rachmi Masie menyampaikan Salimah yang.memiliki misi penguatan SDM menyambut bahagia kehadiran metode mengajar asyik. “Tentu akan menjadi rujukan menarik bagi para guru dan orang tua” ujarnya.

Hadir dan memberi arahan kegiatan Ketua PGRI Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Wakil Ketua PGRI Hamka Manopo.

“Pasca covid, banyak siswa yang terlena dengan pembelajaran daring, kami mengapresiasi hadirnya metode pembelajaran yang menyenangkan. Siswa perlu motivasi, maka guru harus menguatkan kompetensi mengajar di kelas,” ucap Hamka yang juga Ketua Tim Badan Akreditasi Nasional (BAN) Provinsi Gorontalo ini penuh semangat.

Tampil sebagai pembicara tunggal dalam seminar yang berlangsung pukul 08.00-11.00 WITA Trainer Nasional Aris Setiawan. Dihadapan sekitar 150 peserta seminar, ayah 3 anak yang sudah menjalani profesi sebagai pembicara seminar selama lebih dari 10 tahun ini menguraikan berbagai hal terkait proses mengajar.

“Ada 3 hal yang harus terjadi di gerbang otak, yang akan mengantarkan para guru sampai pada mengajar asyik yaitu menarik, fokus, dan mengaktifkan otaknya,” ujar perintis pendidikan berkarakter bagi yatim dan dhuafa ini sungguh-sungguh.

Selanjutnya, pemateri yang sudah penah menjadi narasumber di 25 provinsi se-Indonesia ini menguraikan metode agar warga belajar menjadi merasa asyik, aktif, senyum bahagia, yakin, interaktif, dan kreatif ketika belajar.

Waktu seminar terasa berlalu begitu cepat karena peserta dilibatkan dalam berbagai aktivitas menyenangkan mulai dari menyanyi, games, gerakan, dan beragam permainan edukatif lainnya. Berbagai pendekatan ini diharapkan bisa mengatasi learning loss yaitu penurunan kemampuan akademis yang terjadi pada siswa akibat waktu belajar daring yang cukup panjang selama era covid 19.