Trenggalek (16/12) – Semarak peringatan Hari Ibu tahun 2022 sudah semakin terasa hembusannya, meskipun tanggal 22 Desember belum menyapa. Sebagaimana agenda yang digelar oleh PC Salimah Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pada hari Jum’at, bertepatan dengan tanggal 16 Desember 2022, PC Salimah Kampak mengadakan sarasehan kesehatan dengan tema “Memperkuat Peran Ibu sebagai Apoteker Keluarga dalam Melakukan Pengobatan Mandiri yang Aman dan Efektif”.
Bertempat di Gedung Serbaguna Kec. Kampak, sarasehan yang dimulai pada pukul 13.30 WIB berjalan lancar. Peserta yang hadir sejumlah kurang lebih 200 orang, berasal dari beberapa unsur, antara lain pengurus dan anggota Salimah Trenggalek, perwakilan PKK Desa se-kecamatan Kampak, dan tamu undangan.
Pada kesempatan tersebut, hadir Ketua PD Salimah Trenggalek, Esti Ambar Widyaningrum, M.Farm dan Ketua Departemen Bangcab/SDM PD Salimah Trenggalek, Mayang Purwoningrum.
Hadir pula pejabat dari kecamatan Kampak yang diwakili oleh Kasi Pemerintahan, Budi. Beliau memberi sambutan sekaligus membuka sarasehan secara resmi.
Dalam sambutannya, Budi memberikan apresiasi atas kegiatan yang selenggarakan oleh PC Salimah Kampak. Ia berharap, kegiatan tersebut terus berlanjut sehingga mampu meningkatkan kualitas para ibu secara signifikan.
Narasumber pada sarasehan kesehatan kali ini merupakan tim akademisi dari Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata Kediri. Mereka adalah apt. Evi Kurniawati, M.Farm yang menyampaikan materi terkait Bentuk Sediaan Obat dan Rute Penggunaannya, apt. Tri Puji Lestari, M.Farm dengan judul materi Beyond Use Data Sediaan Farmasi, dan Ketua PD Salimah Trenggalek, apt. Esti Ambar W, M.Farm yang menyampaikan tentang Swamedikasi yang Aman dan Efektif.
Secara gamblang, tim dari IIK menjelaskan materi sesuai dengan tema, antara lain tentang berbagai macam sediaan obat berdasarkan bentuk konsistensinya, contoh, dan rute pemakaiannya.
Dijelaskan juga oleh tim narasumber mengenai perbedaan Beyond Use Date (BUD) dengan masa kedaluwarsa obat serta BUD dari masing-masing bentuk sediaan obat. Narasumber ketiga menjelaskan terkait swamedikasi atau pengobatan mandiri, penyakit atau keluhan apa saja yg boleh dilakukan swamedikasi, golongan obat apa saja yang aman digunakan untuk swamedikasi, serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam berswamedikasi sehingga terhindar dari kesalahan pengobatan dan tercapainya tujuan terapi.
Diharapkan, kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi antar muslimah. Selain itu, pengetahuan dan pemahaman terkait dengan materi yang disampaikan dapat diimplementasikan dalam keluarga. lebih jauh, sarasehan ini diharapkan dapat memperkuat peran Ibu sebagai apoteker keluarga dalam melakukan pengobatan mandiri yang aman dan efektif.