Oleh: Sy Nani Rahmani
“Mbak, aku lagi kesel ma temen yang satu itu.”
“Kenapa?”
“Sukanya minta tolong mulu. Giliran dimintain tolong, gak mau.”
“Trus?”
“Kapok aku nolongin dia. Gak mau lagi, ah. Biar dia juga tahu gimana rasanya.”
“Oh.”
“Aku dosa gak, Mbak?”
“Gak tahu, deh. Menurut kamu gimana?”
“Ada rasa bersalah, sih. Ketika bisa bantu, kok nolak. Tapi pingin ngasih pelajaran juga. Bagusnya gimana, Mbak?”
“Hmm …”
“Jangan gurui aku tentang ikhlas. Udah sering denger. Hahaha.”
“Ya sudah. Kamu lebih ngerti, tuh.”
“Tapi aku butuh masukan yang beda.”
“Gini. Kamu pernah gak merasakan hidup lapaaang banget? Seperti jauh dari kesulitan-kesulitan.”
“Sepertinya hidupku memang begitu, Mbak. Smooth, hehehe.”
“Beda ya sama orang yang sering minta tolong ke kamu?”
“Iya.”
“Mungkin itu balasan Allah karena bantuan-bantuan yang sering kamu berikan.”
“Bisa gitu ya, Mbak?”
“Aku gak tahu pasti. Kalo mau bukti, coba aja berhenti bantuin orang. Trus kita lihat apa yang terjadi.”
“Hmm … bener juga, Mbak. Mungkin itu juga yang terjadi sama orang yang tadi aku ceritain, ya?”
“Maksudnya?”
“Dia sering minta bantuan karena banyak masalah. Masalah itu datang terus karena dia sendiri enggan membantu orang lain.”
“Bisa jadi.”
“Makasih ya, Mbak, udah membuka mataku.”
“Alhamdulillah.”