Gorontalo (18/2) – Tim manajemen Rumah Quran Salimah (RQS) Provinsi Gorontalo kembali mengadakan kajian motivasi Quran untuk memotivasi para musyrifah dan calon ahlul Quran. Kegiatan yang dilaksanakan secara online menggunakan zoom meeting dibuka pukul 08.00 WITA selama dua jam dan dihadiri oleh sekitar 100 peserta.
Kajian yang bertema ‘agar tidak berjatuhan di jalan Quran’ diisi oleh Ustazah Izzatur Rifdah, Lc., Alhafizdah. Pengajar Quran dan pembina rumah Quran Al-Wafi ini membahas beberapa hal besar yang berhubungan dengan tema kajian.
Hal pertama yang dikupas oleh Ustazah Rifdah yang juga peraih banyak penghargaan di bidang lomba tahfiz Quran ini adalah ketergelinciran para penghafal Quran.
“Kurang disiplin dengan jadwal, kesibukan, malas, dan tidak menjadikan Quran sebagai prioritas adalah hal yang menjadi penyebab futurnya kader dakwah dari aktivitas Quran,” jelas penulis yang asli Minangkabau ini memulai kajian.
Selanjutnya, pengasuh podcast Izzah Rifdah ini menguraikan tangga perjuangan seorang penghafal Quran.
“Ketika baru mulai menghafal, harus bisa melatih niat ikhlas. Saat tengah menghapal harus terus komitmen dengan jadwal dan memperbaiki semangat, serta tidak mudah menyerah. Tiba waktunya selesai menghafal pun ada amanah yang lebih berat, yaitu murojaah. Selama murojaah harus sabar dalam proses. Terakhir adalah harus terus istiqomah secara mandiri tanpa harus tergantung pada halaqah atau guru”. Demikian kurang lebih uraian tentang tahapan belajar Quran dari alumni Pascasarjana Ulumul Quran Sudan ini.
Berikutnya, narasumber kajian kitab ini mengingatkan kepada para calon ahlul Quran bagaimana menjadi sebaik baik murid yang harus disusul dengan menjadi sebaik baik guru.
“Baik murid maupun guru tetap harus didasari mencari ridho Allah. Jangan lupa hadist Rasul bahwa sebaik baik manusia adalah yang mempelajari Quran dan mengajarkannya.” Ustazah Rifdah mengingatkan.
“Terus langitkan doa,” ujar content creator yang juga aktivis adara relief internasional ini.
Terakhir, aktivis dunia Quran dan kepalestinaan ini menyampaikan sebuah quote.
“Kita bisa punya keinginan untuk berhenti di jalan ini. Tapi relakah engkau kehilangan keberkahan dan keuntungan dunia dan akhirat?”