Limboto (23/9) – Bertempat di Rumah Makan Terapung Danau Limboto, Komunitas Belajar Quran binaan Pimpinan Wilayah (PW) Salimah Provinsi Gorontalo menjalani uji publik kemahiran membaca Quran metode Wafa. Kegiatan diikuti sekitar 50 peserta majelis Quran yang merupakan pekerja laundry dan pemasok makanan kantin di Pondok Pesantren Alfalah Desa Tunggulo, Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
“Tidak cuma kemajuan belajar yang kami beri perhatian, semangat ibu-ibu untuk mendatangi majelis Quran juga kami apresiasi,” ujar Ustad Efik Teyebu yang menjadi pembina mejelis Quran dalam dua tahun terakhir.
Dihubungi terpisah, Ketua PW Salimah Provinsi Gorontalo, Siti Rahcmi Masie, yang tidak sempat hadir di arena uji publik, menyampaikan apresiasi kepada para kontributor kantin dan laundry Pondok Pesantren Alfalah yang punya semangat tinggi untuk belajar Quran.
“Para calon penjaga wahyu Allah,” demikian Siti menyebut anggota komunitas binaan Salimah Gorontalo ini.
Turut hadir dan memberi arahan dalam kegiatan tersebut Ketua Yayasan Haji Hamrain Kau yang diwakili Ketua Tim Pengembang Pondok Pesantren Alfalah, Naziefah Kau.
“Tidak ada kata berhenti dalam bejar Quran ya, Ibu-ibu. Sampai ajal menjemput,” tegas Ibu tiga putra yang juga aktif dalam kegiatan Komunitas Orang Tua Bijak (KOB) Salimah ini bersemangat.
Kegiatan ini juga menghadirkan motivator Quran, Ketua Yayasan Alverous, Ustazah Fatmah Hatlah. Aktivis muslimah yang berprofesi sebagai bidan ini antusias membakar semangat peserta dengan beberapa dalil janji Allah terhadap pencinta Quran.
“Urusan dunia tidak bisa diselesaikan sendiri. Perlu Quran sebagai pedoman dan pemberi ketenangan. Apalagi kalau kita ingin beres urusan akhirat, maka pastikan ibu-ibu bersyukur ada dalam majelis ini.” Demikian wanita yang akrab disapa Ses Tima mengawali ulasannya.
Ia juga mengurai ancaman Allah bagi yang tidak punya keinginan belajar Quran.
“Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah,” tegas Ses Tima membacakan Quran Surat Al A’raf ayat 179.
Pelaksaan uji publik berlangsung lancar meski diwarnai wajah-wajah tegang peserta karena gugup dan belum terbiasa tampil di depan publik. Hembusan angin di tengah Danau Limboto mendinginkan kembali suasana. Kegiatan yang dimulai pukul 09.30 hingga 12.30 WITA ditutup dengan pengumuman peserta terbaik dan pemberian hadiah dari sponsor.