
Jakarta (26/10), Salimah menghadiri pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin pada Kamis 26 Oktober 2023 di JCC Jakarta. Adapun tahun ini ISEF mengusung tema “Accelerating Sharia Economy and Finance Through Digitalization For Inclusive and Sustainable Growth”.
Pada awal sambutannya Wapres KH Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki banyak aset dan potensial menjadi negara yang berpenghasilan tinggi meskipun di sisi lain banyak tantangan yang harus dihadapi, sehingga sangat membutuhkan penerapan teknologi dan digitalisasi menjadi prasyarat agar sukses menapaki Indonesia emas 2025.
Menurut Wapres, ekonomi dan keuangan syariah sebagai potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan ekonomi nasional, pemerintah dan pemangku kepentingan dan juga Bank Indonesia telah berusaha serius untuk mengembangkan sektor ini.
Menurut beliau langkah- langkah yang sudah dicapai adalah percepatan sertifikasi halal, penguatan intensif regulasi dan infrastruktur kawasan industri halal, peningkatan skala pembiayaan syari’ah serta higenisasi produk halal baik skala UMKM maupun skala besar.

Gelaran ISEF 2023 melibatkan sebanyak 793 exhibitor dari Indonesia bersama dengan 20 negara sahabat.Tahun ini, ISEF 2023 juga dimeriahkan dengan 62 rangkaian agenda seminar, talkshow, dan berbagai event lain yang melibatkan 22 Kementerian/Lembaga, 37 asosiasi, 1.003 pelaku industri, dan 46 mitra internasional. Untuk tahun ini, ISEF yang telah diinisiasi oleh Bank Indonesia sejak 2014 menargetkan setidaknya 40.000 pengunjung, termasuk buyers dan investor dari dalam negeri dan mancanegara.
Berkaca pada pengembangan ekonomi syariah nasional selama empat tahun ke belakang, teknologi dan digitalisasi memiliki peran vital yang menggerakan sektor ekonomi dan keuangan syariah sehingga lebih lincah, adaptif, dan transformatif, sehingga dengan itu pula terwujud program Aplikasi Satu Wakaf Indonesia yang pada kesempatan ini akan diluncurkan.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan peluncuran masterplan industri halal Indonesia sebagai dokumen penting bagi keberlanjutan pengembangan industri halal di tanah air serta memperbanyak “Hamzah Washal”.
“Hamzah Washal itu artinya seperti huruf hamzah yaitu huruf yang bisa menyambungkan kalimat satu dengan kalimat yang lain menjadi untaian kata yang indah, ini artinya sesuatu yang berperan menghubungkan produsen kepada konsumen, hamzah washol yang paling besar adalah Bank Indonesia” celetuk wapres yang juga seorang kyai.
Untuk itu pertumbuhan jumlah pengusaha muslim atau syariah, menurut Wapres, harus terus didorong melalui program inkubasi, penguatan kapasitas pengusaha yang sudah eksis, dan menghijrahkan pengusaha yang konvensional menjadi syariah.
Pasalnya, industri halal, keuangan, serta dana sosial syariah seperti wakaf dan zakat tidak akan optimal jika tidak ada pengusahanya. Kolaborasi ISEF-HEI (Halal Expo Indonesia) juga menjadi salah satu ikhtiar untuk memperkuat mata rantai ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
Hal senada disampaikan Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia bahwa menjadi tugas kita bersama mengoptimalkan teknologi digital, melalui berbagai program dan gelaran festival di berbagai daerah untuk meningkatkan pembiayaan syariah di berbagai lembaga syariah.
Perry melanjutkan bahwa ada hal yang baru dalam ISEF tahun ini yaitu, peningkatan gelaran fashion syariah terbesar di Indonesia, mempromosikan makanan halal Indonesia kepada dunia (halal food) dan penguatan kolaborasi dengan berbagai pengusaha syariah.
“Kami memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak untuk membanjiri ISEF dan mensukseskan ISEF sebagai ajang tumbuh kembang UMKM Indonesia yang berlandaskan syariah sehingga peran BI bisa menjadi hamzah washol “, ujar Perry menutup sambutannya.
#Salimah #PersaudaraanMuslimahIndonesia