Salimah Kota Gorontalo Gelar Serasi Sesi 2

by -327 Views

Gorontalo (18/11) – Departemen Pendidikan dan Pelatihan (Depdiklat) Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Gorontalo menggelar Sekolah Pranikah Salimah Indonesia (Serasi)Sesi 2. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Yakesma Kabupaten Gorontalo ini mengangkat dua topik materi sekaligus dalam satu pertemuan.

“Kesiapan mental dan pikiran yang matang untuk ibadah terpanjang dan terlama karena banyak ujiannya,” ujar Chollilah Juri dalam menyampaikan topik materi tentang “Kesetiaan vs Kesepian”.

Ibu lima anak ini menjelaskan, saat naik pesawat dengan kondisi turbulensi, pramugari akan meminta penumpang untuk mengencangkan ikat pinggang, tidak kemana-mana, dan tidak berjalan ke belakang. Ini bermakna suami istri dalam rumah tangga harus saling menguatkan, jangan beranjak dari niat awal, dan jangan berpisah.

Lebih lanjut penasehat Salimah ini menjelaskan, ada 8 aspek yang harus disiapkan sebelum menikah, yaitu kesiapan metal (karena pasti akan ada ujian tersakiti), kesiapan fisik (harus sehat fisik karena untuk meneruskan generasi), kesiapan finansial (menjadi persiapan yang sangat penting), kesiapan sosial (siap hidup di mana saja), kesiapan moral (kejujuran, integritas, etika, serta agama), kesiapan interpersonal (komunikasi), kesiapan keterampilan (kerumahtanggaan dan mengurus bayi), serta kesiapan intelektual.

Sebelum materi berakhir, guru SMA yang bertugas di salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Gorontalo ini menegaskan bahwa menikah adalah seni mengobrol dengan pasangan.

Materi terpisah juga disampaikan oleh founder TK Al Fatah Lukmanto Abdullah dengan topik “Keluarga Cita-Citaku”.

Pria kelahiran Malang, 8 Nopember 1979 ini menjelaskan bahwa setiap kita dalam mempersiapkan pernikahan sangatlah penting dalam menjaga respon baik hablumminannas (hubungan dengan manusia) ataupun hablumminallah (hubungan dengan Allah SWT).

“Bisa jadi sampai saat ini belum menikah karena ada tabir yang menghalangi, terlalu sibuk dengan aktifitas luar, hingga mengurangi ridho orang tua,” tegas Direktur Pendidikan Yayasan Attamyiz Almuyassar ditengah-tengah peserta Serasi yang masih tetap semangat.

Lebih lanjut, ayah tiga anak ini juga menjelaskan bahwa rumah tangga yang retak bisa jadi hanya disebebkan oleh hal-hal kecil dan kurangnya memahami bahasa kasih pasangan.

“Happy parents is happy family. Orang tua (pasangan) yang bahagia adalah cerminan keluarga bahagia” menjadi materi penutup sebelum Adzan magrib berkumandang.

Pada sesi tanya jawab, peserta diberi kesempatan memberikan dua pertanyaan untuk masing-masing pemateri. Kelas kedua Serasi yang dimulai pukul 13.30 wita itu ditutup pukul 17.40 wita dengan pembagian doorprize dan foto bersama.

Humas Salimah Humas Salimah

Gravatar Image
Humas Salimah, menyampaikan berita aktivitas muslimah dari seluruh Indonesia serta informasi edukasi perempuan, karena Salimah peduli meningkatkan kualitas perempuan, anak dan keluarga Indonesia.