Jakarta (4/3) – Menghadiri undangan milad Salimah ke-24, bunda Aisyah terlihat bahagia bertemu dengan rekan-rekan seperjuangan. Ibu berusia 65 tahun ini nampak enerjik di usianya yang sudah tidak muda lagi. Nenek dari 11 cucu yang ramah ini gembira menyapa para undangan lainnya.
“Dulu saya kaget sewaktu ditunjuk jadi duta. Kirain duta pariwisata, ternyata duta Lansia Salimah. Haha.” Aisyah tertawa.
Merasa masih penuh semangat, Aisyah keberatan disebut Lansia (lanjut usia).
Kata itu terkesan menakutkan. Aktif di komunitas Lansia, ternyata banyak yang tidak bisa menerima sebutan itu. Terkesan seperti orang yang sudah tidak berguna.
Di Malaysia, sebutan bagi Lansia adalah warga emas.
“Emas itu kan mulia, bernilai tinggi,” ungkapnya. Karena itu ia mengusulkan untuk mengganti istilah Lansia.
Aisyah juga bersyukur kepada Allah dengan adanya Salimah. Perempuan-perempuan hebat yang hadir untuk menggerakkan para muslimah Indonesia agar dapat lebih bermanfaat bagi umat.
Sebagai seorang pengusaha, Aisyah juga berkenan berkontribusi di bidang ekonomi Salimah. Sekian puluh tahun berbisnis, Aisyah merasa ilmu yang dimilikinya harus dibagi.
“Selamat ulang tahun, Salimah. Harus tambah maju, karena Salimah sangat dibutuhkan perannya dalam kemajuan perempuan Indonesia, khususnya muslimah. Sebuah negara akan baik bila perempuannya baik. Selamat berjuang, semoga Allah mudahkan semua agenda Salimah ke depannya,” tutup Aisyah.