Kota Gorontalo (16/3) – Bertempat di gedung Rutaba Salimah Gorontalo, Manajemen Rumah Tahfidz Balita dan Anak (Rutaba) Salimah Gorontalo menggelar kajian Ramadhan. Kegiatan yang dirangkai dengan iftar bersama ini menghadirkan Syeikh Palestina yang sedang berkunjung ke Gorontalo.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur pada tahun ini dapat bekerja sama kembali dengan KNRP, menerima kunjungan Syeikh asal Palestina dalam Kajian Ramadhan. Momen ini menjadi momen penting bagi kami sebagai guru dan orang tua untuk belajar bagaimana mendidik anak agar menjadi tangguh seperti anak-anak Palestina yang begitu kuat menjalani kehidupan yang tidak mudah di tengah penjajahan dan genosida di tanah suci Palestina. Dan agar santri-santri kami dapat berempati atas keadaan saudara-saudara seaqidah mereka di Palestina dan agar mereka mencintai Palestina dan Masjidil Aqsha,” jelas Ustazah Citra Arini Akuba.
Lebih lanjut, Direktur Pendidikan Yayasan Cahaya Qur’an Salimah yang membawahi Taman Pengajian Qur’an (TPQ), Taman Kanak-Kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD) Tahfidz ini menjelaskan bahwa Yayasan juga mengadakan program talaqqi Surat Alfatihah bersama Syeikh.
Ketua PW Salimah Provinsi Gorontalo, Siti Rachmi Masie, menyampaikan rasa syukronnya untuk kehadiran Syeikh Oemar Eid Abedalqadar.
“Kehadiran beliau akan jadi motivasi kita dalam meningkatkan semangat mengajarkan Qur’an kepada anak-anak kita,” ujarnya.
Dalam kajiannya, Syeikh Oemar menekan peran penting sosok ibu dalam mendidik anak.
“Kualitas suatu negara akan sangat ditentukan oleh kualitas para ibu di negeri itu”,” ujar Syaikh Oemar yang diterjemahkan oleh Akhi Umar, translator KNRP yang mendampingi safari Ramadhan Syeikh.
Berikutnya, Syeikh Oemar menjelaskan bahwa konsep pendidikan yang dibangun disekolah harus paralel dengan yang dibangun ibu di rumah.
“Jika disekolah diajarkan, sementara di rumah sang ibu tidak menekankan, maka pembelajaran akan sia-sia,” imbuhnya.
Lebih lanjut Syeikh Oemar mengingatkan juga anak sebagai investasi yang sangat menguntungkan, apalagi jika diberi ilmu Al Qur’an. Ia mengatakan, Al Quran menjadi kekuatan besar bagi anak anak karena ia adalah sumber cahaya, arah, cara, serta memberi tahu konsep benar dan salah.
Sesi paling mengharukan saat selepas ditalaqi, Alif, salah seorang santri SD Tahfidz meminta Syeikh Oemar untuk mendoakan uminya yang baru wafat beberapa bulan lalu. Sang Ibu adalah Almarhumah Sri Lestari yang juga sempat menjadi Kepala Rutaba Salimah dan Ketua Departemen Dakwah PW Salimah Provinsi Gorontalo.
Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 wita ditutup pada pukul 18.04 wita dengan doa dan iftar bersama Manajemen Yayasan Cahaya Qur’an Salimah dan para orang tua santri.