Samarinda (25/6/2024) – Perang yang terjadi di Palestina telah menimbulkan puluhan ribu korban jiwa, tak terkecuali perempuan dan anak. Sejak itu pula anak yatim piatu binaan Rumah Quran Ridho Ilahi Salimah Samarinda bersepakat menyisihkan uang jajannya seribu sehari untuk dimasukkan ke celengan khusus Kado untuk Palestina.
Program Kado untuk Palestina ini dilaksanakan dalam upaya menumbuhkan empati pada anak-anak. Kepedulian akan keadaan saudaranya nun jauh di sana. Kepedulian akan upaya masyarakat Palestina yang berdarah-darah dalam mempertahankan dan memperjuangkan kiblat pertama ummat Islam.
Bukan Kali Ini Saja
Kado untuk Palestina sebenarnya sudah ada sejak Ridho Ilahi berdiri, enam tahun lalu. Dulu diserahkan ke lembaga yang terkait Palestina ketika jumlah uang yang terkumpul lumayan banyak, dan tidak melibatkan anak-anak.
Pembina Rumah Quran Ridho Ilahi, Haziah, mengatakan bahwa hampir setiap tahun Ridho Ilahi turut mengirimkan Kado untuk Palestina walau jumlahnya tak seberapa.
Menggadaikan Kesenangan
Sekitar tiga tahun lalu, Rumah Quran Ridho Ilahi pernah diundang sebuah Event Organizer (EO) untuk memeriahkan acara galang dana Palestina di sebuah hotel ternama di Samarinda. Hanya untuk memeriahkan, bukan untuk berdonasi.
Anak-anak khusyu menyimak acara ini. Mereka mendengar dan menyaksikan peristiwa demi peristiwa mengharukan terjadi di Palestina dalam tayangan layar lebar.
“Sampai saat dimana Opick (mantan artis) membuka donasi untuk Palestina, tiba-tiba anak-anak mendesak saya. ‘Ibu, serahkan aja tabungan kita untuk Palestina,’ ucap mereka,” kenang Haziah.
Saat itu anak-anak memang punya tabungan di Ridho Ilahi. Mereka ingin sekali berenang dan outbound bersama. Tapi sudah bertahun-tahun uangnya belum cukup-cukup juga.
“Ayo bu, maju bu,” desak anak-anak kepada Haziah.
“Kalian ikhlas?” tanya pengelola Ridho Ilahi hampir tak percaya.
“Ikhlas buuu,” jawab mereka serentak.
Haziah pun mendiskusikan hal itu kepada panitia. Panitia kaget, bahkan meneteskan air mata mendengar niat tulus anak-anak.
Maka tergadailah kesenangan mereka.(Humas Salimah Samarinda)