Strategi Menaikkan Engagement Media Sosial

by -252 Views

Jakarta (28/7/2024) – Dikutip dari mdmedia.co.id, engagement merujuk pada tingkat keterlibatan atau interaksi yang terjadi antara sebuah merek atau individu dengan audiens atau pengikutnya. Ini bisa mencakup berbagai macam aktivitas, mulai dari like, komentar, dan berbagi konten hingga partisipasi dalam jajak pendapat atau diskusi online.

Untuk meningkatkan engagement media sosial (medsos) yang dikelola pengurus humas, Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) menyelenggarakan kelas coaching yang mengangkat tema “Strategi Menaikkan Engagement Media Sosial Salimah.” Acara yang dilaksanakan secara daring pada Ahad (28/7) dihadiri oleh pengurus Departemen Humas Salimah dari seluruh Indonesia.

Narasumber dari Republika, Agung Sasongko, memberikan empat prinsip dasar untuk menaikkan engagement medsos. Pertama, keterbukaan. Kedua, kolaborasi, dimana Salimah dapat mengajak mitra atau tokoh untuk memposting konten bersama.

“Misalnya, kemarin Salimah mengundang Dewi Sandra tampil di Taiwan. Ajak Dewi berkolaborasi. Itu akan menarik netizen untuk berinteraksi di konten,” kata Agung.

Ketiga, sharing. Agung menyarankan Salimah banyak berdialog dengan netizen terkait kegiatan yang dilakukan. Keempat, acting globally. Salah satunya dengan memanfaatkan cabang di luar negeri sehingga pesan menyebar lebih luas.

Selanjutnya, Agung menyampaikan tiga hal yang dapat dilakukan untuk menaikkan engagement medsos.

“Pertama, buat kalender konten. Misalnya hari Senin diisi dengan konten motivasi. Hari Kamis tentang ibadah unggulan untuk dilakukan pada hari Jumat. Kalender konten bermanfaat untuk menjaga kinerja organisasi, konsistensi, dan wadah brainstorming,” terangnya.

Kedua, sepakati penggunaan hashtag yang relevan unuk digunakan terus menerus. Hashtag penting karena saat ini ia menjadi mesin pencari yang banyak digunakan gen Z. Berdasarkan data tahun 2022, gen Z lebih memilih tiktok utk mencari informasi.

“Ketiga, buat konsep seperti pembuat film profesional. Pengelola medsos perlu mempertimbangkan apakah akan menampilkan bentuk carousel atau single post, misalnya. Lalu konsisten dengan pemilihan font, warna, dan logo,” jelasnya lagi.

Selain itu, Salimah disarankan untuk melakukan interaksi dengan netizen. Interaksi dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur-fitur medsos. Misalnya, dengan menggunakan WA channel untuk mengajak netizen berdiskusi.

“Kedua, adakan live streaming yang sudah disiapkan konsepnya. Saat live, harus ada yang aktif berdialog di kolom komentar untuk merespons netizen. Ketiga, live reaction. Misalnya, di hari kebaya angkat isu tentang kebaya. Ajak netizen berdialog tentang model kebaya yang trending, perkembangan kebaya, dan lain-lain,” ucapnya.

Salimah juga dapat mengadakan polling untuk mengetahui pendapat audience tentang isu yang menarik bagi mereka.

“Selanjutnya, adakan giveaway atau lomba. Beri syarat agar mereka mengajak lima teman untuk follow akun Salimah, like postingan, atau yang lain. Dan tak kalah penting, berkomentar di akun orang lain. Jika menjadi komentar pertama, pilih kalimat yang dapat memancing komentar orang lain,” saran Agung.

Kelas coaching humas Salimah merupakan kegiatan rutin bulanan. Tujuannya, untuk membekali pengurus humas dengan ilmu-ilmu praktis yang dibutuhkan di lapangan.

Menurut Ketua Departemen Humas PP Salimah, Iin Indarwati, topik kali ini sangat dibutuhkan mengingat mengelola media sosial (medsos) organisasi memiliki tantangan yang lebih dibandingkan medsos pribadi.

“Dibutuhkan pengetahuan tentang strategi menaikkan engagement agar pengurus humas sebagai pengelola medsos Salimah tidak sedih melihat viewers, like, komen, yang sedikit dibanding medsos pribadi yang lebih banyak disukai Netizen,” ujarnya.