Bogor (21/7/2024) — Muharam adalah bulan istimewa dalam Islam. Selain merupakan salah satu dari empat bulan haram, pada bulan ini juga terdapat berbagai peristiwa penting yang menjadi bukti kebesaran dan rahmat Allah SWT.
Abu ‘Amr ibn Al ‘Alaa berkata, “Dinamakan bulan Muharam karena peperangan (jihad) diharamkan pada bulan tersebut”. Jika jihad saja yang disyariatkan hukumnya menjadi terlarang pada bulan tersebut, maka hal ini bermakna perbuatan-perbuatan yang secara asal dan bahkan maksiat dilarang oleh Allah Ta’ala.
Bulan Muharam memiliki sebutan lain yaitu Idul Yatama yang berarti lebaran anak yatim. Pasalnya, kaum muslim di Indonesia memilih bulan Muharram, khususnya tanggal 10, untuk berbagi dengan anak yatim.
Pimpinan Cabang Persaudaraan Muslimah (PC Salimah) Bojonggede, Kabupaten Bogor, turut serta menebar syiar Muharam pada kegiatan santunan dan tebar jilbab syar’i yang dilaksanakan oleh Program Pembinaan Anak Yatim dan Dhuafa (P2AYD), Sabtu sore (20/7/2024).
Dalam acara ini, 36 orang anak yatim dan dhuafa binaan P2AYD PC Salimah Bojonggede mendapat santunan berupa uang tunai dan bingkisan makanan. Sejumlah 20 jilbab syar’i juga diberikan kepada orangtuanya.
“Alhamdulillah hari ini ada tambahan rezeki, kita bagi-bagikan 20 jilbab juga ke beberapa ibunya anak-anak,” ungkap Tri.
“Sebetulnya sebelum acara ini, kita sudah pernah membagi-bagikan jilbab kepada tetangga dan teman terdekat. Insya Allah dalam waktu dekat juga kegiatan yang sama akan menyusul dari PRa-PRa Salimah kita yang ada di Kecamatan Bojonggede,” kata Tri.
Kegiatan santunan yang dilaksanakan di kediamannya itu juga diisi dengan pengajian dan pemberian tausiyah.
Tausiyah berisi tentang tujuh rahasia istighfar, diantaranya;
- Istighfar bisa mendatangkan ampunan dari Allah
- Mengatasi kesulitan dan terbukanya pintu rezeki
- Menambah kekuatan
- Memperoleh banyak kenikmatan
- Sebab turunnya Rahmat
- Sebagai kafaratul majlis
- Terhindar dari azab Allah
“Harapannya dengan memperbanyak istighfar, kita bisa senantiasa memperbaiki ibadah dan terus istiqomah dalam bertutur kata, berfikir dan berbuah baik dan benar, karena manusia tempatnya salah,” tutup Tri.
[AM/Salimah]