Jakarta (6/9/2024) – Dua pengurus Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) mengikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang diselenggarakan oleh Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PRK MUI). Sosialisasi yang dihadiri oleh 200 perwakilan organisasi perempuan dilaksanakan di Gedung Nusantara V MPR RI pada Jumat (6/9).
Ketua komisi PRK MUI, Dr Siti Ma’rifah, mengatakan bahwa sosialisasi yang mengangkat tema “Peran Muslimah dalam Memperkuat dan Mempererat Persatuan Bangsa” bertujuan untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“MUI sebagai lembaga yang melayani umat dan mitra pemerintah memiliki rasa tanggung jawab dan terpanggil untuk memberi pemahaman nilai kebangsaan kepada masyarakat, terutama perempuan. Dalam kegiatan ini kami menghadirkan 200 peserta yang terdiri dari tokoh organisasi perempuan, ujarnya.
Sementara itu, Sekjen MUI, Dr Amirsyah Tambunan MA, menyampaikan empat langkah untuk menguatkan dan mengeratkan persatuan bangsa.
Pertama, menguatkan visi kebangsaan “Indonesia Emas 2045”. Salah satu kunci keberhasilan generasi emas adalah menguatkan SDM melalui pendidikan. Karena itu, orangtua diharapkan mendidik dan menyampaikan informasi yang benar kepada anak.
Selanjutnya, pentingnya menguasai media komunikasi karena media turut memberi kontribusi bagi pendidikan generasi penerus. Ketiga, kesuksesan empat pilar MPR ditentukan oleh dukungan masyarakat karena masyarakat merupakan pemilik sah bangsa. Terakhir, MPR harus dijaga dan dirawat sebagai lembaga negara yang menjunjung tinggi integritas, kapasitas, dan akseptabilitas.
Dalam acara ini, keynote speech disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Ia menyoroti gerak muslimah dalam membangun peradaban.
Menurut Lestari, Islam adalah agama pertama di dunia yang menjamin perlindungan terhadap perempuan. Di dalam Al Quran ada ayat yang menceritakan kepemimpinan perempuan. Dan Islam mengajarkan penghormatan terhadap perempuan dengan konsep surga berada di telapak kaki ibu. Sejarah juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak sekali pejuang dan pahlawan perempuan.
“Kita harus memiliki atribut sebagai agen perubahan yang mampu mempererat dan memperkuat persatuan bangsa. Mari bumikan kembali nilai-nili Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” ajaknya.
Sosialisasi empat pilar yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.00 menampilkan dua Narasumber, yaitu Ahmad Baidhowi dan Prof Amany Lubis.