Jakarta (14/9/2024)-Setelah perluncuran Sekolah Lansia Salimah (Salsa) pada Juli lalu, Pimpinan Daerah (PD) Salimah Jakarta Selatan, menggelar kelas untuk yang kedua kalinya pada Sabtu (14/9) di kantor kesekretariatan, Mampang Prapatan. Kelas diisi oleh Ketua PD Salimah Jakarta Selatan, Sri Lestari, dengan mengangkat tema tentang zikir. Sebuah ucapan yang begitu mudah di lidah, namun berat di timbangan yaumil akhir.
Dalam sesi pembelajaran mengenai makna zikrullaah, Tari mengingatkan tentang dahsyatnya efek zikir. Karena itu, ia mengakak peserta untuk memerbanyak mengingat Allah dengan sering memuji dan mengagungkan namaNya. Seketika hati menjadi tenang, karena hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi lapang.
“Kalau ibu-ibu dalam keadaan marah, ucapkanlah ‘Astaghfirullah al ‘azhiim wa atubu ilaih’. Ucapkan berulang-ulang hingga ketenangan itu datang. Karena ada Allah dan para malaikatNya yang pasti mendengar,” ujar Tari.
Tari juga memaparkan konsep zikrullaah yang baik dan benar. Yakni dengan menghadirkan hati secara khusyuk pada kalimat-kalimat yang diucapkan hingga hati merasa ketenangan, karena merasakan kehadiran Allah.
“Bahkan meski dosa kita sebanyak buih di lautan, Allah akan mengampuni kita asalkan kita mau bersungguh-sungguh bertobat kepadaNya. Dan yang turut menentukan kita di surga atau neraka kelak adalah bagaimana akhir kehidupan kita,” imbuhnya.
Lebih lanjut Tari mengimbau agar mengisi sisa hidup dengan banyak menebar kebajikan. Setiap ada kesempatan untuk berbuat baik ada di depan mata, bersegeralah untuk melakukannya. Perbanyak menghadiri majelis ilmu, karena di dalamnya terdapat taman surga.
“Perbaiki lingkar pertemanan dan komunitas kita, karena perkumpulan yang baik akan mendatangkan rahmat dan ridha Allah melalui malaikat-malaikatNya yg turut hadir dalam majelis ilmu tempat kita belajar dan mencari pahala,” pungkas Tari.
Pada kesempatan yang dihadiri 35 orang warga dan anggota majelis taklim tersebut, Tari juga melantik pengurus Pimpinan Ranting Salimah Tegal Parang.
(Mamay-Humas PD Jaksel)
