Ditulis oleh: Ir Etty Praktiknyowati
Ketua Umum Salimah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَا فُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا
walyakhsyallaziina lau tarokuu min kholfihim zurriyyatang dhi’aafan khoofuu ‘alaihim falyattaqulloha walyaquuluu qoulang sadiidaa
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 9)
Kasih sayang dan rasa aman tenteram adalah modal awal melindungi anak. Inilah hak anak sepanjang kehidupannya. Orangtua mendampingi, mendidik, dan mendoakan anak. Ini adalah bentuk tanggung jawab atas anak karena mereka merupakan amanah yang Allah titipkan.
Anak adalah masa depan, apapun potensinya. Mereka berhak mendapatkan perlindungan, apresiasi, dan kasih sayang untuk bisa tumbuh berkembang. Memberikan perlindungan yang utama adalah perlindungan terhadap nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Dengan memegang teguh nilai-nilai tersebut, kita berharap semoga Allah akan melindungi kehidupan mereka.
Berikan yang terbaik untuk anak agar kelak mereka bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara kita tercinta, Indonesia.
Anak terlindungi, insya Allah Indonesia akan Maju.
Salam cinta untuk seluruh anak Indonesia.