Hafalan Qur’an Hilang, Ustadzah Menceritakan Pengalamannya

by -262 Views

Jakarta (18/11/ 2024) – Ketika sedang sedih, marah, bahkan sakit, adalah Al Qur’an yang bisa menjadi penyembuh. Caranya, dengan membaca, mentadabburi atau mempelajari arti dan makna, juga mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. Demikian disampaikan oleh Ustazah Intan di kegiatan Sekolah Lansia Salimah (Salsa), PD Jakarta Selatan pada Sabtu (16/11).

Lebih lanjut Intan menjelaskan bahwa selain Al Qur’an sebagai petunjuk (Al-Huda), pembeda (Al-Furqon), maka Al Qur’an juga harus menjadi dasar hukum dan pedoman dalam hidup.

Salsa kali ini sudah memasuki pertemuan ke tiga, dan kali ini mengangkat tema Al-Qur’an Sebagai Obat untuk Lansia. Kelas berjalan dengan meriah dan lancar. Senang melihat semangat para ibu yang sudah tidak muda lagi. Bahkan ada yang sudah berusia 70-an tahun, namun semangat belajarnya begitu tinggi.

Di sesi pertanyaan, seorang ibu menanyakan bagaimana kiat agar bisa menghafal Al Qur’an. Sang ustazah menjawab agar meluruskan niat dan menjauhi maksiat. Ketika menjelaskan terkait meluruskan niat, Intan menceritakan pengalamannya.

“Dulu ketika murojaah, saya itu niatnya agar bisa lulus dan diterima kuliah di universitas di Timur Tengah. Lalu ketika semua telah tercapai, seiring berjalannya waktu, hafalan saya hilang, karen niat di awal yang salah,” ungkap Intan.

Kemudian Intan menjelaskan kembali tentang enam kewajiban terhadap Al Qur’an, yaitu
membaca, mempelajari, memahami, mengamalkan, mengajarkan, dan menjadikan Al Qur’an sebagai sumber hukum.

(Mamay, Humas PD Salimah Jakarta Selatan)