Salimah Hadiri Workshop TOT Aplikasi Hawwabiz

by -462 Views

Jakarta (29/11/2024) – Sebanyak 40 pengurus Salimah menghadiri Workshop TOT Aplikasi Hawwabiz yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) pada Jumat (29/11). Kegiatan yang dilaksanakan di Hitel Sari Pacific, Jakarta ini merupakan bagian dari Gerakan Halal Value Chain yang telah dimulai sejak tahun 2022.

Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati, menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah mengajak Salimah berpartisipasi dalam gerakan tersebut. Menurutnya, kerjasama ini sangat mendukung terwujudnya amanah visi organisasi, yaitu meningkatkan kualitas hidup Perempuan, anak dan keluarga Indonesia.

“Berbagai kegiatan bertumbuhnya ekonomi syariah di Salimah telah mendapatkan dukungan nyata dari Bank Indonesia. Antara lain berupa kegiatan literasi, berpartisipasi dalam kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), penguatan Outlet Salimah dalam program TOBAKO. Dan hari ini kegiatan TOT Aplikasi HawwaBiz sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Conference on Women and Sharia Community Empowerment (ICWSCE) tahun 2024,” tutur Etty.

Etty menjelaskan bahwa ekosistem ekonomi syariah tertuang dalam beberapa ayat di dalam Al Quran. Misalnya, perintah memakan makanan halal dalam QS Al Baqarah ayat 168. Ada juga ayat yang mengharamkan riba, menghalalkan jual beli dan menumbuhkan budaya sedekah dalam QS Al Baqarah 275 – 276. Allah juga memerintahkan agar harta jangan hanya mengalir di antara orang-orang kaya saja, seperti tertuang dalam QS Al Hasyr: 7.

“Dan yang utamanya adalah bahwa kita diperintahkan untuk saling tolong menolong dalam urusan kebaikan dan taqwa (QS Al Maaidah: 2) serta bersama-sama menyiapkan ekonomi sebagai kekuatan yang akan menyejahterakan keluarga Indonesia,” imbuhnya.

Salimah saat ini telah ada di 37 propinsi, 414 kabupaten/kota, 2151 kecamatan, dan 1126 desa/kelurahan. Di bidang ekonomi, Salimah memiliki 124 koperasi primer Kossuma yang membantu meningkatkan kualitas ekonomi anggota. Melalui Kossuma, Salimah berharap hajat hidup perempuan dan keluarga Indonesia bisa terpenuhi, baik sandang, pangan, papan, pendidikan, dll yang terbebas dari jeratan riba. Salimah juga mendorong perempuan UKM dan UMKM bergabung bersama Kossuma untuk meningkatkan volume usaha sehingga bisa membantu menciptakan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi keluarga.

“Baru saja Salimah mengadakan Sarasehan Ekonomi Syariah bersama Bank Indonesia dan OJK, tanggal 31 Oktober 2024 di JCC Senayan Jakarta yang mengangkat tema tentang pinjaman online (pinjol). Kami mendapatkan data yang cukup mengkhawatirkan, yaitu kebanyakan pengguna pinjol merupakan generasi muda usia 19-34 tahun dengan pinjaman mencapai Rp26,87 triliun. Gen Y dan Z ini juga menjadi penyumbang kredit macet pinjol terbesar dengan jumlah niai gagal bayar sebesar Rp763,65 miliar,” jelas Etty.

Menurut data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) tercatat 60% pengguna pinjol berusia 19-24 tahun menggunakan pinjol bukan untuk memenuhi kebutuhan, melainkan untuk memenuhi gaya hidup seperti membeli gadget, pakaian, hingga tiket konser.

Terakhir, Etty berharap, aplikasi HawwaBiz akan membantu pelaku usaha perempuan dalam memperluas penjualan produk, mendapatkan akses pembiayaan syariah tanpa riba, dan menjadi mitra dalam menyalurkan zakat, infaq, sedekah serta wakaf.