Jakarta (12/12/2024) – Kita berada dalam sebuah gerbong yang sedang bergerak. Setiap 5 tahun ada stasiun di mana kita berhenti sejenak untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke stasiun berikutnya. Gerbong ini milik kita semua yang harus dijaga. Demikian ilustrasi yang disampaikan oleh Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati, saat memberi arahan pada rapat pleno PP Salimah, Kamis (12/12).
“Berlelah-lelah dengan bersiap siaga adalah tugas kita yang merupakan perintah Allah dan akan berhadiah pahala. Tidak perlu khawatir tentang masa depan. Selama 5 tahun banyak sekali training yang kita dapatkan di Salimah, yang dibingkai dengan ukhuwah dan mahabbah,” kata Etty di acara yang dilaksanakan di sebuah resort kawasan Sentul, Bogor.
Perempuan anggun itu juga menyebut jika kata ‘akhir kepengurusan’ bagi Salimah sebenarnya mengandung tanda koma. Di mana pengurus masih dalam perjalanan panjang menjalankan dakwah bersama Salimah.
Seperti sebuah pohon yang akarnya kuat menghunjam ke bumi, daunnya rindang, serta tumbuh membesar memberi manfaat bagi orang di sekitarnya. Di akhir periode 5 (2020-2025), Salimah secara intens menggunakan diksi manfaat. Artinya, sudah saatnya pohon itu memberi manfaat. Ketika lembaga lain juga bicara manfaat, maka terjadi sinergi antar lembaga. Manfaat yang besar akan dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas.
“Utamanya dalam perjalanan 5 tahun ini kita sama-sama menjaga keimanan. Artinya, bagaimana perjalanan membawa dampak pada peningkatan keimanan dan ketakwaan. LPJ yang akan ditampilkan merupakan bonus. Bonus ini akan menjadi inspirasi bahwa kita telah melakukan pekerjaan yang terstruktur dan solid. LPJ menggambarkan bahwa apa yang kita lakukan adalah kerja dakwah yang sangat besar,” ujarnya lagi.
Etty juga mengingatkan bahwa bagi pengurus Salimah, tidak ada kata mundur dari perjuangan.
“Sebab, di belakang banyak sekali masyarakat yang menunggu peran kita. Jika kita menolong masyarakat, Allah akan menolong kita. Beri kontribusi terbaik untuk meningkatkan kualitas iman yang dikemas dengan cinta. Kecintaan Allah membuat kita bisa mengekspresikan perbuatan menebar energi positif di masyarakat,” imbuhnya.