Bekali Muslimah Siap Nikah, Salimah Tulungagung Luncurkan Serasi Tahap 2

by -266 Views

Tulungagung (26/1/2025) – Harta, tahta, atau pria? Inilah sebagian motivasi yang sering kita dengar saat seorang wanita memutuskan untuk menikah. Agar generasi muda siap nikah memiliki bekal yang cukup untuk berumah tangga., Salimah Tulungagung meluncurkan Sekolah Pranikah Salimah (Serasi) batch 2 pada Ahad (26/1) di Warunk Salman, Tulungagung.

Ustadzah Maria Ulfa yang didapuk menjadi narasumber perdana pada peluncuran Serasi batch 2 memberikan motivasi kepada 39 peserta dalam menyambut pernikahan.

Motivasi pertama adalah meluruskan niat. Al Qur’an surat An-Nisa ayat 59 meminta manusia menaati Allah dan Rasul. Karenanya, menikah haruslah diniatkan untuk menaati Allah.

“Jangan niatkan menikah karena mengikuti teman, melihat lingkungan sekitar, dan alasan selain Allah lainnya,” pinta perempuan yang menjadi pengajar tahsin ini.

Motivasi kedua adalah mengikuti sunah Rasulullah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim nomor 5063, Rasulullah menjelaskan bahwa menikah merupakan sunah Rasullullah. Yang melakukannya termasuk dalam golongan umat Rasulullah.

Motivasi ketiga menikah adalah menyempurnakan separuh agama. Dalam hadits riwayat Al-Baihaqi, Rasulullah menyebutkan jika menikah adalah menyempurnakan separuh agama. Untuk menyempurnakan separuh agama itu, kita harus senantiasa berdoa.

“Penting selalu melafalkan doa untuk mendapatkan suami dan anak yang nantinya menjadi qurrota ayun atau penyejuk hati dan menjadi pemimpin bagi orang orang yang bertakwa. Karena seorang suami dalam rumah tangga itu penentu surga istri,” katanya.

Di akhir paparan, ustadzah Ulfa mengibaratkan bahwa pernikahan itu menu makanan, yang mana satu menu saja tidak cukup mewakili. Banyak sekali menu yang akan membawa manusia ke jannah terindah dan teristimewa bila hidangan itu disantap sesuai syariat.

“Pernikahan bisa diibaratkan manis seperti es krim, asam seperti mayonaise, nano-nano seperti gado-gado. Banyaknya menu tersebut akan membawa ke jannah asal disantap dengan kunci utama pengamanan pernikahan, yaitu ibadah. Dengan mengetahui menikah adalah ibadah, maka akan tumbuh ketaatan kepada Allah yang sesuai dengan syariat,” terangnya. (dyta, fat)