Salimah Jatim Hadiri Muktamar VI di Jakarta, Siap Kokohkan Ketahanan Keluarga Indonesia

by -232 Views

Jakarta (11/2/2025) – Ormas Persaudaraan Muslimah (Salimah) menggelar Muktamar VI di Jakarta pada 7-9 Februari 2025. Perwakilan dari Salimah Jawa Timur turut serta dalam kegiatan tersebut. Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Salimah Jatim, Lailus Sofatul Layyin, hadir didampingi Ketua Departemen Humas, Rachma Ayuningtyas. Hadir pula pengurus dari Pimpinan Daerah (PD) Salimah Sidoarjo, Karminarsih. Muktamar kali ini membawa tema “Meningkatkan Peran Salimah dalam Mengokohkan Ketahanan Keluarga melalui Program Pendidikan, Dakwah dan Ekonomi.”

Muktamar dimeriahkan oleh berbagai acara, di antaranya talkshow menyambut Ramadhan dengan Aisah Dahlan sebagai narasumber. Selain itu juga diluncurkan buku “25 Tahun Dedikasi Salimah untuk Negeri” yang menandai seperempat abad kiprah Salimah sejak didirikan pada 8 Maret 2000.

Pembukaan Muktamar VI ditandai dengan keynote speech oleh Menteri KPPA yang diwakili oleh Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati. Muktamar VI Salimah dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang merupakan pengurus Salimah di seluruh provinsi di Indonesia. Struktur Salimah telah tersebar di 37 provinsi hingga ke tingkat kelurahan.

Salimah Jatim, sebagai bagian dari organisasi Salimah yang berbasis di wilayah Jawa Timur, berkomitmen untuk terus meningkatkan perannya dalam membangun ketahanan keluarga. Layyin, sapaan akrab Lailus Sofatul Layyin, menyampaikan bahwa PW Salimah Jatim siap mendukung dan melaksanakan program yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat (PP) Salimah.

Dalam Muktamar VI ini Salimah melantik Reny Anggrayni sebagai Ketua Umum periode 2025-2030, menggantikan Etty Praktiknyowati yang telah bertugas selama periode 2020-2025. Selain itu, dilantik pula Unggul Hidayati sebagai Ketua I PP Salimah dan Sinta Santi sebagai Ketua II PP Salimah.

Dengan semangat yang baru paska Muktamar VI, Salimah Jatim siap melangkah lebih maju, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat peran perempuan dalam ketahanan keluarga, serta menjadikan keluarga sebagai dasar kokoh dalam membangun Indonesia yang lebih sejahtera.

Diharapkan langkah ini dapat menjadi kontribusi positif dalam menciptakan keluarga-keluarga yang lebih kuat di Indonesia.