Ditulis oleh: Sofistika Carevy E.
Depdiklat PP Salimah

Film animasi anak berjudul Jumbo kini tengah viral di teater tanah air. Film yang disutradai oleh Ryan Adriandhy ini telah mencapai lebih kurang 5juta penonton di hari kedua puluh penayangannya sejak 31 Maret 2025.

Jumbo berkisah tentang seorang anak laki-laki bernama Don yang berusia 10 tahun. Don kerap mendapat julukan Jumbo oleh teman-temannya yang diartikan gemuk atau besar secara fisik. Dengan tubuh yang gemuk, ia kerap dijauhi karena lamban dalam beberapa permainan utamanya, saat melibatkan kegiatan fisik/olahraga. Don atau Jumbo merupakan anak yatim piatu yang hidup berkecukupan dengan neneknya yang disapa Oma. Ia memiliki teman sepermainan yang suportif bernama Nurman dan Mae.

Film ini layak dinominasi sebagai film animasi teratas Indonesia dengan animasi yang apik, karakter yang kuat maupun cerita yang menarik. Di dalamnya ada persahabatan, petualangan, kekeluargaan maupun persaingan dan intriknya. Jumbo juga dibumbui dengan karakter antagonis Pak Kades yang membuat film makin seru.

Dari banyak keseruan film Jumbo ini, terdapat salah satu karakter yang cukup mendapat tanggapan positif para penonton yakni Oma atau nenek Don. Oma diperankan oleh Ratna Riantiarno (73 tahun) yang merupakan aktivis seni kawakan tanah air. Ia sering memerankan tokoh dalam banyak film maupun serial televisi.

Tokoh Oma dalam film Jumbo mengambil peran sebagai wali Don dikarenakan ayah ibu Don meninggal dalam kecelakaan. Sebagai orang tua Don, Oma selalu berupaya menjadi orang tua yang hangat, terbuka dan motivatif.

Oma meneladankan sebagai sosok orang tua dengan kemampuan komunikasi dan mendengar yang baik. Sebuah kalimat nasihat dari Oma untuk Don yang cukup mengena sebagai berikut: “Dan setiap ada peran yang bercerita, harus ada juga peran yang mendengarkan. Kalau Don mau jadi pencerita yang baik, harus jadi pendengar yang baik.” Kata-kata Oma mendorong Don untuk menjadi pendengar yang baik yang tentunya sangat penting dalam komunikasi dan interaksi sosial.

Selain nasihat yang hangat, Oma juga menjadi orang tua yang dekat dengan teman cucunya. Kegiatan minum teh dan makan kue bersama Don dan teman Don mencontohkan pentingnya kedekatan orang tua, baik dengan anak maupun dengan kawan dari sang anak. Hal ini penting untuk menjalin kedekatan dan sarana mengobrol yang lebih terbuka.

Oma juga menampilkan kejujuran dan keterbukaan dalam berkomunikasi. Ia menyampaikan fakta kisah wafatnya ayah ibu Don serta bagaimana perjuangan kedua orang tua Don dalam mencintainya. Oma juga menjadi pihak yang senantiasa mendukung, hadir dan memberikan cucunya semangat saat ia terpuruk. Kata-kata Oma menjadi tanda pentingnya komunikasi yang membangun antara anak dengan orang tuanya untuk menumbuhkan kebaikan dalam hati dan perilaku anak-anak kita.

Demikian pembelajaran mengenai komunikasi dan parenting dari tokoh Oma dalam film Jumbo. Film ini cocok ditonton anak dan keluarga Indonesia untuk kita petik pembelajarannya yang bermanfaat bagi kehidupan.

Explore More

Hafalan Qur’an Hilang, Ustadzah Menceritakan Pengalamannya

Jakarta (18/11/ 2024) – Ketika sedang sedih, marah, bahkan sakit, adalah Al Qur’an yang bisa menjadi penyembuh. Caranya, dengan membaca, mentadabburi atau mempelajari arti dan makna, juga mengamalkan isinya dalam

Ketua Umum Salimah: Jadikan Rumah sebagai Basis Peningkatan Kualitas Perempuan

Jakarta (14/1) – Basis dari setiap amal yang dilakukan oleh perempuan adalah rumah. Alih-alih mengeluarkan perempuan dari rumahnya, Salimah bekerja untuk meningkatkan kualitas perempuan, anak, dan keluarga Indonesia, dengan menjadikan

Salimah Sumatera Utara Gelar Khotmil Qur’an

Medan (28/3) – Pimpinan Wilayah (PW) Salimah Sumatera Utara mengadakan kegiatan Khotmil Quran di Masjid Darul Jihad, Medan, pada Kamis (28/3). Kegiatan dilaksanakan sejak pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Sasaran