Ditulis oleh: Reny Anggrayni, ST
Ketua Umum Salimah

Kartini. Perempuan Jawa yang memperjuangkan keadilan. Keadilan untuk dapat menimba ilmu, meluaskan aktivitas sosial, dan berkontribusi bagi negeri.

Berbicara soal keadilan, mari kita cermati lebih dalam.

Keadilan yang diharapkan kaum perempuan sejatinya adalah keadilan dalam ranah peran. Yakni keadilan dalam hak dan kewajiban antara perempuan dan laki-laki, antara ayah dan ibu, serta antara suami dan istri.

Hak untuk dilindungi, untuk berkarya dan mengembangkan potensi di lingkungan yang kondusif sesuai fitrahnya, membangun rumah tangga, serta hak dalam mendidik anak-anak bersama suami.

Di era kekinian, di mana kondisi perekonomian menuntut perjuangan, peran perempuan sebagai istri dan ibu sangat penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi bangsa.

Perempuan turut berperan dalam bidang ekonomi. Mereka ikut membangun kemandirian usaha melalui UMKM yang berkualitas dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas hingga mampu membuka lapangan pekerjaan.

Hebatnya, mereka melakukan itu tanpa meninggalkan peran di rumah. Prinsipnya; dari rumah tetap menghasilkan, dari rumah tetap produktif. Mereka membantu ekonomi keluarga, bahkan membuka lapangan kerja, namun tetap membersamai anak dan keluarga.

Perempuan dan laki-laki bagaikan sepatu kanan dan kiri. Tak dibuat sama persis tanpa beda, namun sesuai dengan bentuk kaki. Sepatu kanan untuk kaki kanan, dan sepatu kiri untuk kaki kiri.

Sebab, bentuk sepatu yang serupa kanan dan kiri tak akan cocok dipakai. Tak sesuai dengan bentuk yang Allah ciptakan.

Apalagi jika tertukar; sepatu kanan dipakai kaki kiri dan sebaliknya. Ia tak akan mampu menopang raga untuk beraktivitas. Jangankan berlari atau mendaki, berjalan perlahan saja terasa tertatih. Bahkan sangat mungkin terjatuh.

Ini menyadarkan kita bahwa esensi keadilan antara perempuan dan laki-laki terletak pada mengoptimalkan peran masing-masing. Hal itu dilakukan tanpa menanggalkan atau meninggalkan peran kodratinya.

Ketika laki-laki dan perempuan menjalankan peran sesuai fitrahnya dengan baik, saling menolong, serta saling menghormati, maka kolaborasi dalam berbagai lini kehidupan akan menciptakan harmoni yang indah dan memberikan kontribusi terbaik bagi negeri.

(Ditulis dalam rangka memperingati Hari Kartini, 21 April 2025)

Explore More

17 Tahun Salimah

Yang pertama kali dilakukan Muhammad Saw setibanya di Yatsrib (Madinah) adalah membangun Masjid, tempat ibadah dan berkegiatan, mewujudkan pemikiran, menjadi bukti dalam beramal guna meretas cita-cita, harapan dan peradaban. Betapa

Wanita Berkalung Peradaban

Peradaban adalah kekuatan manusia untuk mendirikan hubungan yang seimbang dengan Tuhannya, sesama mahluk hidup dan lingkungannya. Keseimbangan menjadikan  manusia  produktif dan bahagia. Krisis multidimensial yang sekarang melanda dunia serta otomatis

Ketahanan Keluarga, Upaya Menghentikan Kekerasan Seksual pada Anak

Penulis: Yaya Tazkiyah, PW Salimah DI Yogyakarta Ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga dalam mengelola masalah yang dihadapinya berdasarkan sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan keluarga saat sekarang dan yang akan