Ditulis oleh: SNR, Humas Salimah
Sahabat…
Bagaimana kabar hubungan cintamu dengan sang kekasih hari ini?
Masihkah perasaan itu berbunga-bunga seperti awal berjumpa?
Ataukah makin membara karena telah dijamin dalam ikatan kokoh dan suci?
Masih ingat suasana awal-awal ta’aruf? Seolah hati terbuai gelombang sukacita. Ada rasa yang tak ingin diungkapkan dengan kata. Biarlah disimpan dan dirasakan sendiri. Malu kalau ada yang tahu.
Jarak waktu ta’aruf dengan khitbah pun terasa lama. Perasaan bercampur aduk di dalam hati. Senang, khawatir, ragu, berharap, semua jadi satu. Namun, hanya kepada Allah semuanya diserahkan. Penuh keyakinan dan harapan akan kehidupan nan bahagia di masa datang.
Menjelang hari pernikahan, perasaan makin berkecamuk. Tak sabar ingin segera bersatu dalam ikatan suci. Tiap hari menelpon mendiskusikan persiapan. Jika sang calon datang, hati berdegup tak karuan. Rasa rindu pun sudah mulai tumbuh. Namun tak ingin ternoda bujukan syaitan. Maka semua harapan dirangkai dalam doa tiap pagi dan petang. Semoga diberi kelancaran dan keberkahan.
Dan hari pernikahan pun datang. Tak terkira bahagianya calon pengantin. Begitu pula sanak keluarga dan handai taulan. Semua hadirin memanjatkan syukur ke hadirat ilahi manakala ijab qabul telah terangkai dengan lancar. Dilanjutkan doa untuk kebaikan kedua mempelai. Masya Allah… sungguh syahdu. Penuh harapan akan keindahan.
Sahabat…
Kata orang, semuanya manis jika dikenang. Maka, manfaatkanlah kenangan manis itu. Jangan biarkan ia hilang tanpa arti, tergerus oleh aktivitas rutin yang menguras energi.
Sekali-sekali menolehlah ke belakang. Agar degup-degup cinta terbaharui. Jadikan kenangan indah sebagai topik pembicaraan bersama sang kekasih yang kini telah menjadi imam dalam mengarungi bahtera keluarga. Biarkan perasaan larut dalam emosi cinta nan suci. Semoga dapat memperkuat jalinan kasih sayang nan diberkahi.